BANJARMASIN – Di antara empat kandidat wali kota Banjarmasin yang berlaga di Pilkada 2020, Hj Ananda yang paling minim harta kekayaannya. Ia melaporkan senilai Rp 2,7 miliar ke LHKPN KPK tertanggal 14 Maret 2020 lalu.
Rinciannya, tanah dan bangunan Rp 1,7 miliar, alat dan transportasi mesin Rp 300 juta, kas dan setara kas sekitar Rp 750 juta.
Jika Ananda terminim, maka Abdul Haris Makkie punya kekayaan yang paling banyak. Totalnya sekitar Rp 5,8 miliar. Terdiri dari tanah dan bangunan sekitar Rp 4,8 miliar, alat dan transportasi mesin Rp 383 juta, harga bergerak lain Rp 31,5 juta, serta kas dan setara kas Rp 596 juta.
Disusul Ibnu Sina dengan total Rp 3,7 miliar. Terdiri dari tanah dan bangunan Rp 1,6 miliar, alat dan transportasi mesin Rp 446 juta, harta bergerak lain Rp 150 juta, serta kas dan setara kas Rp 1,5 miliar.
Sementara Khairul Saleh, nilai kekayaannya Rp 3,1 miliar. Tanah dan bangunan Rp2,5 miliar, alat dan transportasi mesin Rp 207 juta, harta bergerak lain Rp 466 juta, serta kas dan setara kas Rp 125 juta.
Ketua KPU Banjarmasin Rahmiyati Wahdah menjelaskan, mereka tidak mengetahui nilai kekayaan para kandidat itu. Dokumen yang diserahkan dalam berkas pendaftaran hanya tanda terima bukti sudah lapor. Sedangkan nilainya tidak disertakan. “Berapa besarnya, KPU tidak tahu, ” ucapnya, baru-baru tadi.
Namun, data harta kekayaan para kandidat wali kota tersebut bisa ditelusuri di situs elhkpn.kpk.go.id. Masing-masing kandidat sudah melaporkannya. (gmp/ema)
