ILEGAL..! Nelayan Jateng Tangkap Ikan di Laut Kalsel

- Jumat, 18 September 2020 | 12:01 WIB
ILUSTRASI: KOKO/RADAR BANJARMASIN
ILUSTRASI: KOKO/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Penangkapan ikan secara ilegal atau illegal fishing ternyata masih marak terjadi. Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel berulang kali mendapatkan laporan adanya kapal nelayan dari luar provinsi yang melakukan giat tangkap ikan di perairan Kalsel.

"Terbaru pada Juli 2020 tadi, ada sejumlah nelayan ikan dari luar yang terdeteksi menangkap ikan secara ilegal di Laut Jawa wilayah Kalsel," kata Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel Muhammad Fadheli, kemarin.

Dia mengungkapkan, saat dilakukan pemeriksaan bersama aparat hukum: Polairud Polda Kalsel dan Lanal Banjarmasin, kapal-kapal nelayan itu diketahui dari Jawa Tengah. "Selama ini yang sering melakukan tangkap ikan di laut Kalsel memang nelayan dari Jawa Tengah," ungkapnya.

Terkait kasus itu, Fadheli mengungkapkan, pihaknya bersama aparat hukum sudah melakukan pendekatan dengan para nelayan agar tidak lagi menangkap ikan di wilayah nol sampai 12 mil laut Kalsel.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan setempat untuk mengawasi nelayan mereka, supaya tidak melakukan giat tangkap di laut kita. Apalagi menggunakan alat yang dilarang, seperti cantrang," ungkapnya.

Dia menuturkan, selama ini pihaknya memang mengutamakan melakukan pembinaan dan teguran. Sebab, meski memiliki batas, laut Kalsel juga merupakan wilayah NKRI. Sehingga, tidak bisa langsung gegabah memberikan sanksi terhadap para nelayan luar yang menagkap ikan di laut Kalsel.

"Kecuali sudah berulang kali ditegur dan diimbau tetap mengulangi, baru kami bawa ke ranah hukum. Tapi sepanjang masih bisa dibina, kami coba bina," tuturnya.

Penangkapan ikan hingga memasuki batas laut sendiri menurutnya sangat rentan terjadi konflik antar nelayan, oleh karena itu pihaknya selalu melakukan pengawasan. "Misal, nelayan kita tidak terima ikan ditangkap oleh nelayan dari luar. Hal itu tentu akan terjadi konflik," ujarnya.

Hanya saja, dalam melakukan pengawasan, dia mengaku masih belum bisa maksimal lantaran keterbatasan SDM. "Karena area tangkap kita luas. Ada di laut Jawa dan Selat Makassar. Laut Jawa yang paling sering dimasuki kapal nelayan dari luar," paparnya.

Sementara itu, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menyampaikan, Kalsel memiliki kekayaan sumber daya kelautan dan perikanan yang sangat luas. Dua kekayaan ini menurutnya punya potensi nilai ekonomi yang berperan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

"Maka dari itu, saya mengajak masyarakat untuk bersama-sama memelihara kelestarian perikanan dan kelautan Kalsel dengan cara tiga T," ujarnya.

Tiga "T" yang dia maksud yakni, tidak melakukan penangakapan ikan dengan bahan beracun dan berbahaya; tidak melakukan penangkapan, jual beli dan mengonsumsi anak ikan lokal; tidak merusak ekosistem hutan bakau dan terumbu karang. (ris/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kasus Sekuriti Bunuh Petani Mulai Disidangkan

Minggu, 17 Maret 2024 | 18:20 WIB

Pemuda Sampit Diserang OTK, Perutnya Ditusuk

Minggu, 17 Maret 2024 | 16:50 WIB
X