BATULICIN – Pintu rumah Calon Bupati Tanah Bumbu Syafruddin H Maming (SHM) selalu terbuka bagi siapa pun warga yang bertamu. Ia tak pilih kasih dan bedakan status. Silaturahmi bagi dirinya adalah berkah yang wajib disyukuri.
"Sejak kecil, prinsip saling membantu masyarakat itu sudah diajarkan ayah saya Alm Haji Maming. Kalau kita punya uang, bantulah dengan harta. Kalau tidak ada, bantu dengan tenaga. Kalau tidak ada harta atau tenaga, bantu dengan pikiran," kata pria yang akrab disapa Cuncung.
Selama ini, pasangan M Alpiya Rakhman (MAR) ini selalu menerima kedatangan warga yang bertamu ke rumahnya di Jalan Cappa Padang, Tanah Bumbu. Apalagi, selama pandemi Covid-19 terjadi dan menjelang Pilkada Tanbu 2020. Ada yang sekadar silaturahmi, ingin kenal lebih jauh dengan dirinya, hingga yang minta bantuan.
“Mulai yang sekadar untuk keperluan rumah tangga sehari-hari, seperti beli beras, minta carikan pekerjaan, dan berkeluh kesah serta berdiskusi. Selama saya ada di tempat, tak sekalipun kedatangan mereka ditolak. Pasti saya terima dengan pintu terbuka,” kata pria humoris ini.
Ketua Yayasan H Maming ini termasuk legislator Senayan yang selalu mengalokasikan gaji sebagai wakil rakyat untuk semua kegiatan sosial. Kebiasaan ini telah ia lakukan sejak menjabat sebagai anggota DPRD Kalsel selama lima tahun. Tradisi itu berlanjut hingga ia bertugas di Jakarta.
Pendapatan sebagai anggota dewan, baik gaji, tunjangan, uang reses, dan kunjungan dapil, semua dialokasikan untuk kegiatan sosial. “Tidak ada sepeser pun saya berikan kepada keluarga. Saya tidak butuh uangnya. Semua untuk kegiatan silaturahmi, pertemuan dan membantu kebutuhan warga," kata SHM.
Upaya mencalonkan diri sebagai bupati di Tanah Bumbu, juga tak lepas dari keinginan untuk mengabdi dan membantu masyarakat lebih banyak. Menurut SHM, anggaran daerah harus bisa digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.
"Sudah seharusnya seperti itu. Pejabat publik harus lebih mudah ditemui. Kalau masyarakat ada masalah, ya kita carikan solusi," pungkasnya. (*)
