MARTAPURA - Sebanyak 25 Relawan Demokrasi mulai ditugaskan di Kabupaten Banjar. Selama tiga bulan ke depan mereka membantu KPU setempat ke berbagai kecamatan dan desa. Menyosialisasikan 10 basis, yaitu pemilih pemula, keluarga, disabilitas, berkebutuhan khusus, marginal, komunitas, keagamaan, warganet hingga pemilih muda.
Relawan besutan KPU ini juga ikut melawan hoax yang berkembang di tengah masyarakat. Sekaligus menjalankan pendidikan pemilih. Lebih bersifat membangun pengetahuan dan kesadaran bersama.
Relawan dilarang menyerang pasangan calon dan tim. Justru mereka ikut mengklarifikasi bila ada berita bohong.
Semua relawan yang direkrut KPU sudah melalui tahapan tes dan seleksi, serta wawancara. Mereka adalah kawula muda atau milineal yang sangat mengerti tentang pilkada. Sudah dilatih beberapa hari dan siap diterjunkan ke lapangan. Tugas relawan sangat berat, karena ada kewajiban menyosialisasikan kepada pemilih disabilitas atau berkebutuhan khusus.
“Mereka bertugas sampai 11 Desember 2020 mendatang. Kami buatkan program kerja untuk pilkada serentak,” kata Abdul Muthalib yang biasa disapa Azies, Komisioner KPU Banjar, di Martapura, kemarin.
Program ini, lanjut dia, bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses pilkada dan partisipasi pemilih.
Diharapkan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi semakin membaik. Kemudian membangkitkan kesukarelaan masyarakat sipil dalam agenda pemilu dan demokratisasi, serta melawan berita bohong. (mam/ema)