BANJARMASIN - Peringatan kepada pangkalan dan pengecer nakal. Polisi akan menurunkan tim untuk menelisik dugaan penimbunan tabung gas elpiji 3 kilogram.
"Kami akan turunkan tim dari Ditreskrimsus dan polres," kata Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta, Kamis (17/9).
Polisi akan mencari titik sumbat penyaluran tabung melon. Apakah karena keterlambatan. Atau ada penyimpangan untuk mengeruk keuntungan di tengah kesusahan masyarakat.
Mantan staf ahli Kapolri ini menegaskan, langka dan mahalnya gas bersubsidi menjadi perhatian Polda. Karena menyangkut kebutuhan masyarakat kecil. "Kalau terbukti ada penyimpangan, bakal diproses," tegas Nico.
Sebelumnya, Sales Area Manager Pertamina Kalselteng, Drestanto Syam bertemu Komisi III DPRD Kalsel. Dia menyatakan, pasokan gas bersubsidi masih lancar.
Di Banjarmasin, ada 36 ribu keluarga miskin. Kebutuhan per bulan 146 ribu tabung. Sementara usaha kecil membutuhkan lima ribu tabung.
"Suplai rata-rata mencapai 58,5 metrik ton atau 19 ribu tabung per hari. Angka itu sudah melampaui kebutuhan Banjarmasin," sebutnya.
Syam mendorong agar sistem distribusi tertutup yang diterapkan Pemko Banjarmasin ditiru kabupaten lain. Mengingat saat ini telah dibagikan 36 ribu kartu kendali pembelian gas bersubsidi. (gmp/fud/ema)