Satgas Covid-19 Kalsel: Masker Scuba Tak Direkomendasikan

- Sabtu, 19 September 2020 | 11:17 WIB
TREN MASKER SCUBA: Seorang pria memilah masker scuba di salah satu lapak di Jalan Trikora, Banjarbaru, kemarin. Masker jenis ini tidak direkomendasikan, karena hanya terdiri dari satu lapis dan terlalu tipis. Sehingga kemungkinan tidak dapat menangkal droplet. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
TREN MASKER SCUBA: Seorang pria memilah masker scuba di salah satu lapak di Jalan Trikora, Banjarbaru, kemarin. Masker jenis ini tidak direkomendasikan, karena hanya terdiri dari satu lapis dan terlalu tipis. Sehingga kemungkinan tidak dapat menangkal droplet. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Menggunakan masker saat ini menjadi salah satu bagian dari protokol kesehatan Covid-19, terutama ketika berada di luar rumah. Namun, ternyata tidak semua jenis masker baik digunakan untuk menangkal virus corona.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menegaskan tidak merekomendasikan pemakaian masker scuba atau buff di sejumlah fasilitas publik. Karena masker jenis ini hanya terdiri dari satu lapis dan terlalu tipis, sehingga kemungkinan tidak dapat menangkal droplet.

Masker berbahan scuba dan buff disebut hanya memiliki efektivitas antara 0 sampai 5 persen untuk menangkal virus. Sehingga apabila dipakai di tempat publik memiliki risiko tinggi tertular Covid-19.

Karena dianggap tidak terlalu efektif menangkal virus, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalimantan Selatan juga tidak merekomendasikan penggunaan masker jenis scuba. "Lebih baik memakai masker kain, itu pun harus yang tiga lapis," kata Ketua IDI Kalsel dr Mohammad Rudiansyah.

Dia mengungkapkan, masker scuba tidak efektif karena dibuat dari bahan tipis yang elastis. Selain itu masker jenis ini juga hanya terdiri satu lapisan kain. "Virus bisa masuk melalui pori-pori kain. Sementara scuba sangat tipis dan pori-porinya cukup besar, jadi virus masih bisa tembus," ungkapnya.

Agar bisa menangkal virus corona, dia merekomendasikan agar masyarakat menggunakan masker kain yang memiliki tiga lapisan. Serta, masker bedah. "Kalau masker N95 direkomendasikan bagi tenaga medis yang kontak langsung dengan pasien Covid-19," ujarnya.

Sementara itu, walaupun disebut tidak efektif mencegah virus corona, ternyata masyarakat di Kalsel saat ini banyak yang gemar memakai masker scuba. Bahkan, sejumlah perusahaan dan instansi pemerintahan ada yang menggunakannya.

Rahmad, salah seorang penjual masker di Jalan Trikora, Banjarbaru mengatakan, penjualan masker scuba hingga kini sangat ramai. Dalam sehari, dia mengaku mampu menjual hingga 100 lembar. "Kata orang enak Mas pakai masker scuba, bisa pas di wajah karena elastis," bebernya.

Dirinya mengaku tidak mengetahui keefektifan masker yang dijualnya. Jadi mana yang paling laku, stoknya akan dia tambah. "Sekarang stok masker scuba yang paling banyak saya sediakan, sebab paling ramai," paparnya.

Rahmad menjual berbagai jenis masker scuba, ada yang bermotif dan polosan. Untuk yang polos cuma dijual Rp10 ribu per tiga lembar. Sedangkan yang motif, Rp5 ribu per lembar.

Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkapkan, masker dengan satu lapisan dan terlalu tipis memungkinkan virus penyebab Covid-19 menembus.

Merujuk pada penelitian ilmiah dalam jurnal ACS Nano belum lama ini, Fajri menyampaikan, kemampuan electrostatic atau menyaring partikel-partikel yang lebih kecil menjadi poin penting di sini.

Bahan sutra atau silk empat lapis bisa menyaring banyak partikel, diikuti chiffon yang merupakan gabungan 90 persen poliester dan 10 persen spandeks, lalu flanel yang terdiri dari 65 persen katun dan 35 persen poliester.

Terkait ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Satgas Covid-19 merekomendasikan kain tiga lapis yakni lapisan dalam yang menyerap, lapisan tengah untuk menyaring dan lapisan luar yang terbuat dari bahan seperti poliester.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Diduga Hendak Tawuran, 18 Remaja Diamankan

Minggu, 17 Maret 2024 | 18:55 WIB

DPRD Kota Banjarmasin Usulkan 732 Pokir

Jumat, 15 Maret 2024 | 14:35 WIB

Sudah Diimbau, Remaja di Tapin Tetap Balapan Liar

Kamis, 14 Maret 2024 | 14:35 WIB
X