JAKARTA – Pelajaran penting dipetik Rommy Hadiwijaya dalam lanjutan pekan kedua Indonesian Football e-League (IFeL) 2020 pekan kedua, Sabtu (19/9) lalu. Rommy gagal mempersembahkan poin penuh saat bertemu wakil PSM Makassar, Indra Tajusa.
Permainan berkelas ditunjukkan Indra Tajusa yang merupakan top skor Liga e-Sports Thailand, Toyota E-League dua musim terakhir. Awalnya, Rommy sempat unggul dua gol di babak pertama. Namun, menyudahi game pertama dengan kekalahan 2-3.
Game kedua, Rommy lagi-lagi membukukan dua gol cepat untuk Barito Putera. Namun, Rommy kali ini belajar dari kesalahannya. Kali ini bisa menang dengan skor 3-2.
Berhubung pemain andalan Banua ini gagal mempersembahkan poin penuh, Rommy harus rela turun ke posisi ketiga klasemen sementara. “Saya belajar banyak atas kekalahan di game pertama. Pada game kedua harus saya perbaiki, dan berhasil,” ungkapnya.
Rommy membeberkan alasannya takluk pada game pertama. “Komposisi tim yang saya miliki antara pemain inti dan cadangan masih belum seimbang. Secara rating pemain cukup merata, tapi saya belum terbiasa dengan gameplay pemain cadangan,” ungkapnya.
Pada laga itu, Rommy hanya melakukan pergantian pada posisi yang sama. CMF (gelandang) ganti CMF, dan SS (penyerang) ganti SS. “Tapi, ternyata gameplay berbeda secara penempatan posisi, pergerakan, hingga passing,” ulasnya.
Rommy akan berlatih menemukan komposisi yang tepat untuk. “Utamanya memilih pemain cadangan yang memiliki kemampuan tidak jauh dari pemain intinya. Jadi, lebih bereksperimen lagi,” tutupnya.(bir/dye/ema)