PARINGIN – Di berbagai media sosial, seperti Facebook, WhatsApp, Instagram dan YouTube, dua pasang kandidat di Balangan terlihat belum memanfaatkan fasilitas digital secara maksimal. Kalau pun ada, terbatas pada postingan kegiatan internal tim pemenangan masing-masing saja.
Hb Muhammad Zacky Alaydrus, ketua tim Abdul Hadi-Supiani mengakui, untuk saat ini pihaknya menggunakan media sosial lebih kepada pengenalan calon. Belum mengarah pada segmen kampanye.
Terkait visi misi, kata dia, beberapa memang sudah di sampaikan di medsos. Hanya saja belum dimaksimalkan, karena masih menunggu momentum yang tepat. “Mungkin, setelah resmi ditetapkan KPU Balangan, baru kami sampaikan secara gamblang,” ujarnya.
Syabirin, ketua tim pasangan Ansharuddin-M Nor Iswan menuturkan, pihaknya masih menunggu aturan penggunaan medsos untuk kampanye dari KPU. “Sudah kami koordinasikan, ternyata belum ada aturan resmi. Jadi, kami mengalir saja dulu, takut menyalahi aturan,” tegasnya.
Ketua Bawaslu Balangan, Rosmeliyanor mengungkapkan karena belum ada peraturan berkampanye di medsos, jadi yang pihaknya lakukan saat ini hanya bersifat pemantauan.
Pemerhati politik Banua, Kadarisman mengatakan pemanfaatan media sosial untuk Pilkada Balangan belum digarap secara masif dan maksimal oleh kandidat. Postingan tampak sporadis dan belum berkonsep.
Medsos di daerah ini, kata dia, bukanlah media kampanye yang berpengaruh signifikan. Peranan medsos sebagai penyampaian pesan ke pemilih hanya berada di angka 29 %. Facebook 14 %, WhatsAap 13 %, Instagram 1% dan media online lainnya 1%.
“Masyarakat di sini masih sangat konvensional. Namun demikian, angka tersebut tetap penting dan jangan dianggap remeh,” tukasnya. (why/ema)
