BANJARMASIN - Restoran Terapung di Siring RE Martadinata, seberang Balai Kota, diresmikan kemarin (21/9) siang.
Tentu saja, peresmian ini sungguh terlambat. Proyek ini tertunda lantaran faktor anggaran mandek.
Dalam rencana awal, 200 koperasi di Banjarmasin patungan dana. Tapi hanya 10 persen yang bergabung. Selebihnya enggan mengambil risiko. Mengingat pembangunan restoran itu mencapai Rp1,2 miliar.
"Dana pembangunannya tidak bergerak selama setahun, itu penyebab utama. Belum banyak koperasi yang mau ikut," kata Ketua Dewan Koperasi Banjarmasin, Sumarno.
Tapi ia menjamin, 21 koperasi yang ada menyimpan tekad untuk menjadikan restoran ini hingga menjadi destinasi wisata baru di Kota Seribu Sungai.
"Cita-cita kami adalah membangun tempat wisata. Tanpa berhitung untung dan rugi," tambahnya.
Restoran itu diresmikan Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina lewat pemotongan nasi tumpeng. Peresmian mengambil momen hari jadi kota ke-494 tahun.
"Saya yakin restoran ini bakal berkembang," ujarnya. Keyakinannya berdasarkan lima ribu anggota dari 21 koperasi tersebut. "Saya yakin ribuan anggota itu turut membantu promosinya," tambah Ibnu.
Menyegarkan ingatan, Restoran Terapung ini semula ditargetkan bisa diresmikan pada 24 September 2019.
Restoran di atas Sungai Martapura ini mulai dibuka untuk umum sejak hari ini. (gmp/fud/ema)