Pemugaran Kompleks Datu Kelampayan: Makam Direhab, Akses Jalan Dibuka

- Kamis, 24 September 2020 | 13:03 WIB
NILAI SEJARAH: Pembukaan akses jalan baru menuju Kompleks Makam Datu Kelampayan. Jalan yang dibangun selebar 20 meter. |  FOTO: M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN
NILAI SEJARAH: Pembukaan akses jalan baru menuju Kompleks Makam Datu Kelampayan. Jalan yang dibangun selebar 20 meter. | FOTO: M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN

Makam Syech Muhammad Arsyad Albanjari (Datu Kelampayan) di Kabupaten Banjar menjadi magnet wisata religi di Kalsel. Tiap hari, peziarah datang silih berganti. Belum lagi ketika pelaksanaan haul, jemaah yang datang selalu membludak. Itulah sebabnya, Pemprov Kalsel melakukan pemugaran makam dan membuka akses jalan baru ke sana.

---

Dengan jumlah jemaah yang datang begitu banyak, kerap kapasitas masjid di area makam tak bisa menampung. Belum lagi tak refresentatifnya kawasan makam yang membuat peziarah merasa tak nyaman.

Masjid dan makam Datu Kelampayan tak hanya sebagai wisata religi. Namun menjadi situs bersejarah sebagai bukti penyebaran agama Islam di Kalsel. Berbeda dengan wisata religi lain di Kalsel, makam ini seperti jauh dari penanganan optimal.

Baru tiga tahun terakhir, tepatnya pada tahun 2018 lalu, Pemprov Kalsel melakukan penanganan secara optimal makam ini. Yakni dengan melakukan perbaikan dan penataan kawasan makam. Di bawah kepemimpinan Sahbirin Noor dan Rudy Resnawan, miliaran rupiah dana melalui APBD Kalsel digelontorkan untuk menangani makam ini.

Tahun ini makam ulama besar ini dilakukan rehab aula, pembuatan saluran dan penggantian canopi coridor depan. Anggarannya mencapai Rp2,575 miliar. Sementara pada tahun 2019 lalu, anggaran yang digelontorkan mencapai Rp26,7 miliar. Anggaran tersebut naik jika dibandingkan tahun 2018, yakni hanya sebesar Rp8,3 miliar.

"Rehab Datu Kelampayan ini bukti komitmen kuat pemprov untuk meningkatkan dan memberi kenyamanan peziarah," kata Kepala Dinas PUPR Kalsel, Roy Rizali Anwar, kemarin.

Tak hanya memberikan kenyamanan kepada para peziarah di kawasan makam, pemprov juga memfasilitasi penunjang untuk menuju ke kawasan makam. Yakni membangun akses jalan alternatif untuk menuju ke makam Datu Kelampayan. 

Sejak tahun 2019, pemprov menggelontorkan dana sekitar Rp19 miliar untuk menimbun sepanjang 1 Km jalan ke sana. Jalan yang dibangun lebarnya mencapai 20 meter. Total panjang jalan baru ini mencapai 5,2 kilometer yang melintasi enam desa dari dua kecamatan di Kabupaten Banjar. Yakni, Desa Sungai Kitano, Akar Baru, Akar Bagantung, Munggu Raya, Dalam Pagar Ulu dan Kelampayan Tengah di Kecamatan Astambul dan Martapura Timur.

Tahun ini, di tahap II pekerjaan jalan alternatif ini akan dilanjutkan pengaspalan. Termasuk melanjutkan pekerjaan lagi sepanjang 1 Km. "Tahun ini dilanjutkan hingga 1 Km dengan anggaran sekitar Rp10 miliar. Jalan ini sebagai jalan alternatif lain menuju kubah," tambahnya.

Pembangunan jalan baru alternatif makam Datu Kelampayan sesuai dengan visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor - Rudy Resnawan. Salah satunya pembangunan infrastruktur strategis. "Kami harapkan konektivitas menuju kawasan makam Datu Kelampayan akan semakin lancar dan semoga semakin berkembang," harapnya.

Dibangunnya jalan alternatif ini adalah untuk memudahkan para peziarah yang tiap tahun selalu memadati komplek pemakaman. Jalan menuju ke makam selama ini memerlukan jarak tempuh yang lumayan jauh. Kondisi ruas jalannya pun selain sempit, juga melintasi pemukiman warga. Dengan adanya jalan alternatif akan sangat memudahkan para peziarah. "Ini sudah komitmen pemprov," imbuhnya.

Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor mengatakan penataan makam merupakan upaya mewariskan nilai-nilai sejarah bagi generasi muda. Karena, keberadaan di masa sekarang tidak lepas dari peran para pejuang, para alim ulama yang mengajarkan ilmu agama dan akhlakul karimah.

"Datu Kelampayan adalah ulama terbaik yang pernah dimiliki Kalsel. Beliau tidak hanya dikenal di Banua, tetapi juga dikenal hingga mancanegara. Jas Meras: jangan sekali-kali melupakan sejarah. Sejarah para pejuang kita, sejarah para alim ulama yang mengajarkan dan mewariskan ilmu agama dan akhlak yang mulia," kata Sahbirin. (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X