Buah Sayur Anjlok, Petani Protes

- Jumat, 25 September 2020 | 11:08 WIB
PROTES: Massa yang tergabung dalam organisasi mahasiswa dan buruh tani saat menggelar aksi demo dalam peringatan Hari Tani Nasional 2020 di kantor Sekretariat Daerah (Setda) Pemeritah Provinsi Kalimantan Selatan, kemarin (24/9). | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
PROTES: Massa yang tergabung dalam organisasi mahasiswa dan buruh tani saat menggelar aksi demo dalam peringatan Hari Tani Nasional 2020 di kantor Sekretariat Daerah (Setda) Pemeritah Provinsi Kalimantan Selatan, kemarin (24/9). | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Massa yang tergabung dalam organisasi mahasiswa dan buruh tani, kemarin (24/9) menggelar aksi demo dalam peringatan Hari Tani Nasional 2020 di depan kantor Sekretariat Daerah (Setda) Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

Dengan membawa aspirasi para petani, massa menyampaikan tuntutan dan kritikan ihwal kondisi sektor pertanian saat ini di Banua. Aksi demo bertajuk "Selamatkan Petani" tersebut diharapkan membuat pemerintah lebih melek atas kondisi sulit yang saat ini dihadapi, apalagi di tengah pandemi Covid-19.

Dwi Putra Kurniawan, salah satu petani yang ikut serta dalam aksi demo mengungkapkan bahwa kedatangnnya bersama petani lainnya ingin menuntut kebijakan dari Gubernur Kalsel terkait kesejahteraan petani.

"Kami ingin ketemu pak Gubernur, kalau tidak bisa hadir bisa dengan pak Wakil Gubernur. Kami datang jauh-jauh ke sini dengan membawa produk pertanian yang saat ini harganya anjlok," ujarnya.

Kelompok petani yang turun dalam aksi demo, kata Dwi, berasal dari berbagai daerah, baik itu Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), dan Kabupaten Tabalong. Dirinya bersama para petani menilai anjloknya harga komuditas sayur dan buah-buahan kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah.

"Contohnya, semangka saat ini harga per kilonya hanya 500 rupiah. Padahal, sebelum pandemi harganya 3.000 rupiah per kilo. Tapi sampai saat ini belum ada perhatian dari pemerintah daerah," keluhnya.

Selain semangka, pria yang tergabung dalam Serikat Petani Indonesia Kalsel ini menyampaikan, produk sayuran seperti kangkung dan terong juga harganya anjlok semenjak virus corona mewabah. "Kangkung awalnya Rp4 ribu satu ikat, sekarang cuma seribu rupiah. Sedangkan terong dari Rp7 ribu sekilo, saat ini hanya seribu rupiah," ucapnya.

Oleh karena itu, massa menuntut pemerintah daerah turun langsung menemui serta melihat keadaan petani di Kalimantan Selatan. Lalu, pemerintah juga diminta untuk menjamin ketersedian lahan pertanian dan perlindungannya."Sepanjang pandemi ini, petani belum pernah mendapatkan bantuan," bebernya.

Menanggapi hal itu, Plt Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar di depan massa mengakui bahwa merebaknya Covid-19 tak hanya berdampak pada petani, melainkan di semua sektor usaha. Namun begitu, dia menjanjikan Pemprov Kalsel akan menangani kondisi sulit ini.

"Kita akui perputaran ekonomi saat ini tidak normal. Tapi kami tengah melakukan pemetaan dengan mendata siapa saja petani dan nelayan yang terdampak. Kita coba tangani melalui program stimulus ekonomi," tuturnya.

Roy menegaskan bahwa penanganan Covid-19 memang tak hanya di bidang kesehatan. Pemerintah sendiri, katanya telah menjalankan program Jaring Pengaman Sosial (JPS) dengan anggaran cukup banyak demi menambah kebutuhan masyarakat yang terdampak.

"Nah, untuk pogram stimulus ekonomi kita ingin memetakan yang terdampak. Semisalnya gerakan makan ikan membantu petani yang produknya tidak laku. Namun kita perlu lihat dari prioritasnya karena kalau semuanya langsung dilaksanakan, anggaran tidak cukup," tambahnya.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel, Syamsir Rahman. Dia menyebut, aspirasi yang disampaikan oleh petani adalah hal yang lumrah."Itu sudah biasa, pada masa panen apalagi ditambah pandemi, komoditas semua pasti turun," sebutnya.

Menurutnya, untuk mengatasi anjloknya harga produk petani, pemerintah kabupaten/kota lah yang harus melakukan interpensi harga. "Aspirasi massa semua kita tampung, untuk selanjutkan kita tindaklanjuti di lapangan," terangnya. (ris/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB
X