YOGYAKARTA - Barito Putera sudah hampir sebulan melangsungkan persiapan jelang kembali bergulirnya lanjutan Liga 1 musim ini. Namun, sampai sekarang belum ada pemain asing muncul dalam latihan.
Pemilik Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman angkat bicara terkait belum datangnya para pemain asing tersebut. Ia menjelaskan saat ini mereka masih berada di negara asalnya masing-masing. "Kemarin sudah ada visa dan KITAS mereka. (Aleksandar, Red) Rakic sama (Danilo, Red) Sekulic tinggal terbang, Casio (de Jessus, Red) juga. Harusnya pekan ini mereka sudah datang. Sesampainya mereka langsung swab test," tegas Hasnur.
Belum dapat dipastikan ketiga pemain asing tersebut mesti terlebih dulu menjalani karantina, atau langsung berlatih ketika sudah tiba di Tanah Air. Hasnur menyerahkan semua keputusan kepada dokter Barito Putera, Rey Adi Wirawan. "Nanti bisa ditanyakan kepada dokter tim saja. Harusnya mereka karantina dulu. Kalau lihat peraturan yang umum mereka mesti 14 hari dulu karantina," ucapnya.
Belum datangnya pemain asing tersebut memengaruhi kekuatan Barito. Pelatih The Yellow Rivers, Djajang Nurjaman sebenarnya ingin mereka secepatnya datang. Supaya persiapan timnya bisa maksimal.
"Harapan saya tentu mereka segera bergabung. Persiapan kami ini terbilang mepet karena hanya tinggal beberapa hari lagi (kompetisi dimulai, Red)," ujar sosok yang akrab disapa Djanur tersebut.
Pada lanjutan Liga 1 dimulai 1 Oktober ini, Barito tidak bisa berkandang di Stadion 17 Mei Banjarmasin. PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) memusatkan seluruh pertandingan di Pulau Jawa. Barito telah memilih berkandang di Stadion Maguwoharjo Sleman.
Sebelum Liga 1 dihentikan karena wabah Covid-19, Barito sudah bermain sebanyak tiga kali musim ini. Hasilnya, Bayu Pradana dkk dikalahkan Madura United 4-0, Bali United 2-1, serta ditahan PSM Makassar 1-1.
Raihan negatif tersebut membuat Barito Putera harus puas menduduki peringkat 17 klasemen. Klub kebanggaan Bartman tersebut tertinggal delapan poin dari Persib Bandung yang berada di pucuk klasemen.(bir/dye/ema)