BANJARMASIN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hulu Sungai Tengah telah menerima Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) dari lima pasangan kandidat bupati dan wakil bupati. Menariknya para kontestan seperti enggan mengumbar dana awal mereka untuk berkampanye.
Pasangan Fakih-Yajid misalnya, dana awal kampanye yang dilaporkan cuma Rp 25 juta. Tamzil – Ilham sebanyak Rp 1 juta, disusul Aulia – Mansyah Rp 1 juta, Saban – Abdillah Rp 500 ribu, dan Berry – Pahrijani hanya Rp 250 ribu.
Komisioner KPU HST Murjani menjelaskan jumlah LADK ini hanya sementara. Dana kampanye sesungguhnya akan terlihat saat para kandidat melaporkan laporan sumbangan dana kampanye (LPSDK) pada 31 Oktober nanti. "Jadi jumlah dananya bisa aja nambah," ujarnya.
Setelah laporan LPPDK diterima, selanjutnya akan di audit oleh kantor akuntan publik (KAP) yang ditunjuk KPU," pungkasnya.
Sementara di Banjarbaru, ketiga paslon: Haji Martinus-Jaya (HMJ), Aditya-Wartono (AW) dan Gusti Iskandar-Iwansyah (Kawan Kita) juga telah menuntaskan pelaporan LADK.
"Betul, ketiga paslon sudah menyerahkan LADK ke KPU Kota Banjarbaru," kata Ketua KPU Banjarbaru, Hegar Wahyu Hidayat.
Tiap-tiap paslon menyerahkannya di waktu yang berbeda. Meskipun KPU sebelumnya menganjurkan agar penyerahan tidak melebihi waktu yang ditetapkan, yakni 18.00 Wita.
Pasangan Haji Martinus – Jaya menyampaikan dana awal kampanye Rp10 juta. Aditya-Wartono Rp 10 juta, dan Iskandar-Iwansyah Rp 5 juta.
Sedangkan di Kabupaten Balangan, dana awal kampanye Abdul Hadi-Supiani sebesar Rp 10 juta dan Ansharuddin – Noor Iswan senilai Rp 50 ribu.
Ansharuddin membenarkan bahwa dana awal pihaknya semula hanya Rp50 ribu, namun sudah ditambahkan Rp 100 juta. “Penambahan dana itu sudah kami laporkan ke KPU,” ujarnya. (mal/why/ema)
