Mendaur Sampah, Mendaur Inspirasi: Harapan dan Tangan Relawan Kebersihan Jeruk Purut

- Rabu, 30 September 2020 | 11:59 WIB
INSPIRASI: Inilah produk daur ulang sampah. Hasil kerajinan tangan warga Jalan Jeruk Purut. Mereka berharap dibantu pemko terkait pemasaran. | Foto: Wahyu Ramadhan/Radar Banjarmasin
INSPIRASI: Inilah produk daur ulang sampah. Hasil kerajinan tangan warga Jalan Jeruk Purut. Mereka berharap dibantu pemko terkait pemasaran. | Foto: Wahyu Ramadhan/Radar Banjarmasin

Di Banjarmasin, ada istilah relawan sampah. Bisa dipanggil untuk bertugas kapan dan di mana saja, gratis lagi.

-- Oleh: WAHYU RAMADHAN, Banjarmasin --

DIBENTUK tahun 2019 lalu, relawan ini punya 20 anggota. Semua adalah warga RT 69 di Jalan Jeruk Purut 9, Banjarmasin Utara.

"Namanya Unit Relawan Kebersihan Cepat," tutur Dian. Pria 55 tahun ini pendiri sekaligus pencetusnya. Motivasinya, merasa miris melihat sampah yang berserakan di lingkungan tempat tinggalnya.

"Mulanya hanya beberapa orang yang bergabung. Ketika ada majelis taklim dibuka, jumlah relawan pun bertambah," tambahnya.

Sesuai namanya, Dian dan kawan-kawannya tak mengharap upah. Bahkan mereka juga bisa "di-booking" untuk membersihkan secara gratis. Tinggal telepon saja, mereka pasti datang. "Kami hanya perlu sampah-sampahnya," tukasnya.

Bagaimana bisa? Rupanya, lewat sampah datanglah rezeki. Tak hanya bagi anggotanya, tapi bagi seluruh warga di rukun tetangga itu. "Sesudah relawan ini terbentuk, kami membangun bank sampah," ungkap istrinya, Isti.

Dari sampah-sampah yang diangkut, kemudian dipilah dan dipilih. Yang bisa didaur ulang, contoh sampah plastik, bisa diuangkan.

"Jumlah nasabah di sini ada sekitar 43 orang. Alhamdulillah, keberadaan bank sampah ini bisa membantu perekonomian warga," jelas Isti.

Selain untuk disetor ke bank sampah, ada pula yang dijadikan kerajinan tangan. Hasilnya macam-macam. Dari bangku yang terbuat dari botol-botol plastik, totebag, pot, dan lampion. Semuanya dijual lewat kios yang dijaga Dian dan Isti.

"Berhubung di sini juga ada industri Sasirangan, kain sisa yang tak lagi terpakai juga dimanfaatkan. Menjadi tempat tisu atau masker," timpal Abdul Aziz, warga setempat.

Tak dipungkiri, kegiatan itu mampu mengusir bosan di tengah pandemi. "Warga di sini kreatif semua. Niat usahanya juga besar," ucap Dian.

Kendati demikian, bukan berarti tak ada tantangan atau hambatan. Dian dan Isti, berikut warga setempat masih kesulitan memasarkan produknya.

Pernah mereka mendapat pesanan dari sebuah instansi di pemko, bukan untung, malah buntung. "Pernah diminta membuat masker, sudah jadi, ternyata tak jadi dibeli. Alasannya, stok maskernya masih banyak," kisahnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X