Pasca Didemo, Dinas Borong Hasil Petani

- Kamis, 1 Oktober 2020 | 11:08 WIB
PROTES: Massa yang tergabung dalam organisasi mahasiswa dan buruh tani saat menggelar aksi demo dalam peringatan Hari Tani Nasional 2020 di kantor Sekretariat Daerah (Setda) Pemeritah Provinsi Kalimantan Selatan, beberapa waktu yang lalu. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
PROTES: Massa yang tergabung dalam organisasi mahasiswa dan buruh tani saat menggelar aksi demo dalam peringatan Hari Tani Nasional 2020 di kantor Sekretariat Daerah (Setda) Pemeritah Provinsi Kalimantan Selatan, beberapa waktu yang lalu. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Sebagai tindaklanjut aksi demo organisasi mahasiswa dan buruh tani, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel kemarin memborong buah dan sayur milik petani, untuk menyerap produk hasil tani.

Setelah diborong, sayur-sayuran dan buah-buahan kemudian disalurkan ke sejumlah panti asuhan dan pondok pesantren (ponpes) yang ada di Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.

Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel Syamsir Rahman menuturkan, untuk membantu petani diperlukan peranan pemerintah. Baik itu provinsi, maupun kabupaten/kota. "Kita harus sama-sama bergerak memperhatikan nasib petani dan harga jual produk mereka. Di Pemprov kami mengimbau agar ASN membeli produk pangan lokal,” terangnya.

Adapun produk tani yang mereka borong dan dibagikan sebanyak 3 ton buah-buahan dan sayuran, seperti semangka, melon, cabai hijau hingga bawang merah. Dengan nilai total Rp12 juta.

Produk-produk tersebut dikumpulkan dari petani yang hasil panennya berlimpah, namun harganya anjlok selama pandemi Covid-19. “Dengan ini semoga petani dapat terbantu. Juga enam panti asuhan dan pesantren yang mendapatkan hasil tani yang dibagikan merasa terbantu,” tambah Syamsir.

Safari berbagi, sekaligus sebagai momentum membeli pangan lokal di Banjarbaru dan Martapura berlangsung hingga sore hari. Kegiatan tersebut diikuti Gerakan Mahasiswa (Gema) Petani Indonesia Kalsel.

“Semoga dengan ini ke depannya para mahasiswa dapat terlibat untuk memperjuangkan kesejahteraan petani di Kalsel. Juga sebagai akademisi, mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi para petani,” harap Fahrianoor, perwakilan dari Gema Petani Kalsel.

Sementara itu, perwakilan Serikat Petani Indonesia (SPI) Kalsel, Dwi Putra Kurniawan menuturkan, kegiatan yang dilakukan Dinas TPH Kalsel bisa menjadi contoh aksi nyata menyelamatkan petani. "Gerakan membeli produk pangan lokal sering digaungkan oleh SPI Kalsel. Hal tersebut penting supaya kualitas hasil tani lokal tak kalah saing," tuturnya.

Sebelumnya, massa yang tergabung dalam organisasi mahasiswa dan buruh tani, (24/9) menggelar aksi demo dalam peringatan Hari Tani Nasional 2020 di depan kantor Sekretariat Daerah (Setda) Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

Dengan membawa aspirasi para petani, massa menyampaikan tuntutan dan kritikan ihwal kondisi sektor pertanian saat ini di Banua. Aksi demo bertajuk "Selamatkan Petani" tersebut diharapkan membuat pemerintah lebih melek atas kondisi sulit yang saat ini dihadapi, apalagi di tengah pandemi Covid-19.

Dwi Putra Kurniawan, sebagai salah satu petani yang ikut serta dalam aksi demo mengungkapkan bahwa kedatangnnya bersama petani lainnya ingin menuntut kebijakan dari Gubernur Kalsel terkait kesejahteraan petani.

"Kami ingin ketemu pak Gubernur, kalau tidak bisa hadir bisa dengan pak Wakil Gubernur. Kami datang jauh-jauh ke sini dengan membawa produk pertanian yang saat ini harganya anjlok," ujarnya.

Dirinya bersama para petani menilai anjloknya harga komuditas sayur dan buah-buahan kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. "Contohnya, semangka saat ini harga per kilonya hanya 500 rupiah. Padahal, sebelum pandemi harganya 3.000 rupiah per kilo. Tapi sampai saat ini belum ada perhatian dari pemerintah daerah," keluhnya.

Selain semangka, dia menyampaikan, produk sayuran seperti kangkung dan terong juga harganya anjlok semenjak virus corona mewabah. "Kangkung awalnya Rp4 ribu satu ikat, sekarang cuma seribu rupiah. Sedangkan terong dari Rp7 ribu sekilo, saat ini hanya seribu rupiah," ucapnya. (ris/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X