BLT Dana Desa Sudah Tersalur Rp295 Miliar

- Kamis, 1 Oktober 2020 | 11:10 WIB
DIBANTU BLT: Perkampungan nelayan di Kotabaru. Nelayan salah satu profesi yang terdampak pandemi. | FOTO: DOK/RADAR BANJARMASIN
DIBANTU BLT: Perkampungan nelayan di Kotabaru. Nelayan salah satu profesi yang terdampak pandemi. | FOTO: DOK/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Enam bulan sudah ribuan desa di Kalsel menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) dari dana desa (DD). Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kalsel, jika ditotal sejak April hingga 29 September anggaran yang dikucurkan untuk BLT-DD sudah Rp295 miliar lebih.

BLT-DD sendiri merupakan bantuan dari pemerintah yang dialokasikan dari dana desa, untuk diberikan ke masyarakat desa yang tidak mampu dan terdampak pandemi Covid-19.

Kepala Dinas PMD Kalsel, Zulkipli mengatakan, dari 11 kabupaten yang ada di Kalsel, BLT-DD paling banyak disalurkan di Banjar. Yakni, sebesar Rp55.586.700.000. "Karena Kabupaten Banjar punya desa paling banyak di Kalsel, dengan jumlah 277 desa," katanya.

Sementara kabupaten yang paling sedikit menyalurkan BLT-DD ialah Tabalong. Zulkipli menyampaikan, di daerah yang memiliki 121 desa ini BLT-DD yang disalurkan sudah Rp11.658.300.000. "Tabalong sedikit, sebab jumlah desanya juga paling sedikit," ucapnya.

-

Saat ini, penyaluran BLT-DD sudah memasuki tahap ke enam. Pada tiga tahap awal, setiap kepala keluarga menerima Rp600 ribu. Setelah itu di tahap selanjutnya, Rp300 ribu per KK.

Zulkipli mengungkapkan, per 29 September 2020 desa yang menyalurkan BLT-DD di tahap enam sudah ada 14 desa. "14 desa ini, sembilan di Tanah Laut, satu di Tabalong dan empat di Tanah Bumbu," ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Zul ini berharap, desa-desa di Kalsel dapat segera merealisasikan penyaluran BLT-DD di tahap enam. Agar perekonomian di desanya terus berputar.

Sementara di nasional, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mencatat sejauh ini realisasi penyaluran BLT-DD mencapai Rp15,4 triliun. Bantuan sosial (bansos) itu telah dikantongi 8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengatakan mayoritas atau 88 persen penerima BLT-DD adalah petani dan buruh tani. Kemudian, 4 persen penerima adalah nelayan dan buruh nelayan, 2 persen adalah buruh pabrik, 1 persen guru, dan 5 persen pedagang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Gambaran sebaran sasaran BLT dana desa yang basisnya jelas petani dan buruh tani. Serta nelayan dan buruh nelayan," ucap Abdul dalam konferensi pers usai rapat terbatas secara virtual, Kamis (24/9).

Selain itu, sebanyak 2,47 juta penerima adalah perempuan kepala keluarga yang seharusnya mendapatkan bantuan tapi belum terdata. Mereka baru terdeteksi dan diberikan bantuan lewat BLT Dana Desa.

Menurut Abdul, masih ada sisa dana sebesar Rp52 triliun di rekening desa. Dari total dana itu, mereka akan menggunakan Rp13,06 triliun untuk melanjutkan program BLT Dana Desa hingga Desember 2020.

Kemudian, sisanya sebesar Rp30,79 triliun akan digunakan untuk program padat karya. Dengan dana tersebut, Abdul optimistis bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 7,05 juta.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB
X