BANJARMASIN - Seorang pria tua ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di sebuah rumah di Jalan Simpang Kuin Selatan RT 14, (1/10) siang. Amiruddin, 78 tahun, memang sudah berhari-hari tak terlihat dari pandangan mata tetangganya.
Tubuhnya sudah membusuk. Menguarkan aroma tak sedap. Bahkan, mengeluarkan belatung. Diperkirakan, Amang Amir meninggal tiga hari yang lalu.
Dulu, Amang Amir mencari uang dengan menarik becak. Dia punya istri yang buta, Masniah, 62 tahun. Pernikahan ini tak dikaruniai anak.
Kepergian Amang Amir diketahui Yanti, kerabatnya yang tinggal di belakang rumah. Pertama-tama, perempuan 41 tahun itu melihat kaki Amang Amir menjulur membiru.
"Saya dekati, ternyata sudah membusuk. Langsung saya kabari warga lainnya," kisahnya. Amang Amir terakhir terlihat keluar rumah pada Minggu (27/9) sore saat berbelanja ke warung.
Anak-anak sekitar sebenarnya sudah mencium bau busuk itu. Ketika bermain di sekitar rumah Amang Amir. "Tapi kami mengira bangkai tikus. Malam tadi selepas isya bahkan sempat kami antari makanan. Yang menerima Acil Niah (istrinya). Katanya suaminya sedang sakit," tambah Yanti.
Istrinya tak mengetahui suaminya sudah meninggal dunia karena masalah penglihatan. Masniah buta.
Karena sudah uzur, Amang Amir tak kuat lagi mengayuh becak. Keluarga pun sering mengantari makanan untuk membantu. Tetangga juga kerap menolong.
"Kalau pas ada rezeki atau ada bantuan pemerintah, warga di sini pasti berbagi," imbuhnya. Rumah itu sebenarnya kontrakan. Tapi karena kasihan, pemiliknya tak pernah lagi menagih uang sewa.
Sementara Ketua RT 14, Wahyudin kini mengusahakan biaya pemakaman. Ia sudah menghubungi kelurahan untuk membantu. "Amang Amir ini orang sakit. Tak punya anak pula. Jadi bagaimana penguburannya? Semoga dibantu," ujarnya.
Masalah tak cukup sampai di situ. Kini dia juga memikirkan nasib Masniah. Apakah ada keluarga yang bisa menampungnya. "Tapi katanya ada keluarga di Teluk Tiram, nanti kami cari. Kami juga bingung," tambahnya. (lan/fud/ema)
