Sempat Naik Signifikan, Kini Penumpang Bandara Stagnan

- Jumat, 2 Oktober 2020 | 14:40 WIB
BELUM TERLALU RAMAI: Suasana di Bandara Internasional Syamsudin Noor, baru-baru tadi. Sempat meningkat signifikan pada periode Juni sampai Agustus 2020, kini jumlah penumpang di bandara ini kembali stabil. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
BELUM TERLALU RAMAI: Suasana di Bandara Internasional Syamsudin Noor, baru-baru tadi. Sempat meningkat signifikan pada periode Juni sampai Agustus 2020, kini jumlah penumpang di bandara ini kembali stabil. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Sempat meningkat signifikan hingga 73 persen pada periode Juni sampai Agustus 2020, kini jumlah penumpang di Bandara Internasional Syamsudin Noor kembali stabil. Sejak September, tidak ada lagi pertumbuhan penumpang.

"Saat ini (jumlah penumpang) normal saja Mas, dalam sehari rata-rata di kisaran 3 ribu sampai 4 ribu penumpang," kata Kepala Komunikasi dan Legal Bandara Internasional Syamsudin Noor, Aditya Putra Patria.

Dia mengungkapkan, dari jumlah itu, rata-rata penumpang yang berangkat sekitar 1,4 ribu sampai 1,5 ribu sehari. Sementara penumpang datang, ada di kisaran 1,5 ribu sampai 2 ribu sehari. "Jadi banyak yang berangkat," ungkapnya.

Tidak adanya pertumbuhan penumpang juga disampaikan Area Manajer Lion Air Banjarmasin, Agung Purnama. "Untuk saat ini (jumlah penumpang) masih stagnan, malah cenderung agak menurun," ucapnya.

Dia mengungkapkan, stagnannya penumpang diduga dipengaruhi oleh pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta. "PSBB kemungkinan membuat masyarakat yang mau masuk banyak yang menunda keberangkatannya," ungkapnya.

Sementara itu, GM Garuda Indonesia Banjarmasin Tomy Chrisbiantoko menyampaikan, jumlah penumpang yang mereka layani saat ini sebenarnya masih meningkat. Hanya saja, peningkatan tidak lagi seperti tiga bulan sebelumnya.

"Kenaikan Mei ke Juni 2020 sempat 130 persen. Lalu, Juni ke Juli 60 persen. Juli ke Agustus masih bagus karena naik 75 persen. Tapi, Agustus ke September naiknya cuma 23 persen," ucapnya.

Padahal, mulai tumbuhnya penumpang mereka sudah memutuskan untuk menambah rute baru. Yakni, ke Yogyakarta, Surabaya dan Samarinda. "Rute ke Balikpapan juga jadi setiap hari. Di awal Covid, kami cuma terbang dua kali seminggu," beber Tomy.

Sebelum itu, mulai tumbuhnya penumpang juga membuat otoritas Bandara Syamsudin Noor memutuskan untuk menambah jam operasional.

General Manager Bandara Internasioal Syamsuddin Noor, Amiruddin Florensius mengatakan, bandara saat ini dibuka satu jam lebih lama dari biasanya. "Sebelumnya jam operasional dari 07.30 hingga 17.00 Wita. Sekarang menjadi 07.30 sampai 18.00 Wita," katanya.

Dia mengungkapkan, penambahan jam operasional dilakukan setelah adanya rapat dengan pihak maskapai untuk merespons demand atau permintaan pasar yang kian meningkat.

"Airline pun mulai menambah slot penerbangan. Karena tambahan satu jam operasional, bisa menambah 10 pergerakan pesawat. Lima berangkat dan lima datang," ungkapnya.

Disinggung mengapa operasional tidak sampai malam, Amiruddin menjelaskan bahwa hal itu juga mempertimbangan efektifitas dan efisiensi sepanjang pandemi Covid-19 ini. "Kalau malam tidak ada penumpang, untuk apa kita buka. Jika demand meningkat pasti akan kita respons dengan cepat," pungkasnya. (ris/ran/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Proyek RDMP Balikpapan, Bangun Legacy Pertamina

Selasa, 19 Maret 2024 | 17:21 WIB

Potensi Perikanan Kelumpang Menjanjikan

Selasa, 19 Maret 2024 | 14:45 WIB

Akhir Maret Arus Mudik dari Pontianak Mulai Naik

Senin, 18 Maret 2024 | 15:00 WIB
X