MARABAHAN - Setelah berbulan-bulan dialihfungsikan sebagai tempat perawatan pasien positif Covid-19, kini ruang perawatan kelas 1 dan 2 RSUD Abdul Aziz Marabahan dibuka kembali untuk umum. Sudah berminggu-minggu tidak ada pasien positif Covid-19 yang dirawat di sana.
Meningkatnya kesembuhan pasien positif Covid-19 di Batola berdampak terhadap tempat karantina yang disediakan Pemkab Batola. Kosong tanpa penghuni. Jadi, tidak hanya Mes KTM yang ditutup sejak 1 Oktober. Tempat perawatan pasien positif Covid-19 di RSUD Abdul Aziz Marabahan justru sudah resmi ditutup sejak 30 September. "Sejak tanggal 1 Oktober kami sudah membuka kembali ruang perawatan kelas 1 dan 2 untuk masyarakat," ujar Direktur RSUD Abdul Aziz Marabahan, Fathurrahman kepada Radar Banjarmasin, Jumat (2/10).
Dokter spesialis penyakit dalam ini mengatakan sekarang sudah tak ada lagi pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUD Abdul Aziz Marabahan. Namun, Fathurrahman menegaskan bahwa pihaknya sudah melakukan sterilisasi ruangan sebelum membuka kembali ruang perawatan ini. Masyarakat jangan takut menggunakan ruangan kelas 1 dan 2 ini. Bahkan petugas kesehatan Ruang Teratai sudah kembali bertugas seperti biasa. "Petugas Ruangan Teratai yang dititipkan bertugas di ruangan lain sudah ditarik kembali seperti semula," tambahnya.
Faturrahman menceritakan sejak ruang perawatan kelas 1 dan 2 digunakan untuk merawat pasien positif Covid-19, pemegang kartu BPJS pada kelas itu naik tingkat ke ruangan VIP. Bahkan untuk umum juga ada ruangan kelas 3. "Walaupun sudah naik tingkat, banyak pengguna BPJS yang tidak menggunakan haknya untuk berobat di RSUD ini," ungkapnya. Namun kini semua kelas sudah tersedia kembali. “Jangan takut berobat," tuntasnya.(bar/dye/ema)