Ingin Pembelajaran Tatap Muka di Masa Pandemi, Banjarbaru Siapkan 18 Sekolah Percontohan

- Sabtu, 3 Oktober 2020 | 11:16 WIB
TERBATAS: Salah satu ruang kelas di SMPN 1 Banjarbaru yang menjadi sekolah piloting pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin
TERBATAS: Salah satu ruang kelas di SMPN 1 Banjarbaru yang menjadi sekolah piloting pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin

BANJARBARU - Pandemi Covid-19 di Kota Banjarbaru yang masih belum melandai membuat kegiatan belajar mengajar (KBM) masih digelar secara daring. Meskipun di satu sisi, sebagian orang tua menginginkan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) dilakukan.

Rencana PTM ini sendiri merebak usai pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan melalui SKB tiga menteri. Dengan catatan sekolah harus berada di zona hijau, protokol ketat serta mendapat restu orang tua.

Di Kota Banjarbaru, Pemko memastikan PTM belum bisa digelar. Pertimbangannya, kasus masih terjadi yang juga membuat status Banjarbaru belum masuk zona yang diperbolehkan menggelar PTM.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Banjarbaru, M Aswan menyatakan jika rencana PTM masih dalam status persiapan. Untuk penerapannya, pihaknya katanya harus melihat perkembangan kasus terlebih dahulu.

"Memang kita menyadari ada sebagian orang tua murid yang menginginkan PTM dilakukan. Nah untuk merespons hal ini, kita juga coba menyiapkan kesiapannya terlebih dahulu, agar nantinya ketika PTM telah memenuhi, kita sudah siap," katanya.

Sebagai langkahnya, belasan sekolah kata Aswan telah didapuk sebagai sekolah piloting. Yakni sekolah percontohan untuk kesiapan melaksanakan PTM jika nanti dibutuhkan.

"Total ada 18 sekolah yang berada di bawah naungan Disdik Banjarbaru yang berstatus piloting. Rinciannya, SD (sekolah dasar) Negeri ada 16 dan sisanya dua SMP Negeri," ujarnya.

Piloting ini sebut Aswan, bukan berarti sekolah tersebut langsung menerapkan PTM. Namun sekolah katanya diminta menyiapkan segala persiapannya termasuk menyangkut pola belajar dan juga protokol kesehatan.

"Jadi sekolah ini sudah kita lakukan monitoring, memang belum bisa dikatakan semuanya telah siap, sehingga kami meminta agar dilengkapi lagi untuk kesiapannya. Tetapi, karena ini persiapan, maka memang harus bertahap," katanya.

Nantinya, Dinas Pendidikan Banjarbaru melalui anggarannya kata Aswan akan membantu sekolah-sekolah dalam menyiapkan protokolnya. Hanya saja, bantuan berupa pengadaan ini hanya bersifat untuk barang yang tidak dalam kategori sekali pakai.

"Kita sudah rapat dengan DPRD Banjarbaru terkait ini. Jadi Disdik akan membantu pengadaan alat-alat yang sifatnya inventarisir, misalnya tandon, thermogun, alat cuci tangan atau disinfeksi," pungkasnya. (rvn/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X