La Nina Mengancam Banua, 10 Daerah Rawan Banjir

- Selasa, 6 Oktober 2020 | 13:57 WIB
MELUAP: Luapan air yang merendam Kelurahan Cempaka, Banjarbaru pada 1 Januari 2020 lalu. Daerah ini selalu menjadi langganan banjir lantaran sungai yang ada di sana mendangkal dan perlu dinormalisasi. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
MELUAP: Luapan air yang merendam Kelurahan Cempaka, Banjarbaru pada 1 Januari 2020 lalu. Daerah ini selalu menjadi langganan banjir lantaran sungai yang ada di sana mendangkal dan perlu dinormalisasi. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau anomali iklim global di Samudera Pasifik Ekuator hingga akhir September 2020 menunjukkan berkembangnya La Nina. Kondisi ini tentu perlu diwaspadai masyarakat Banua, sebab di Kalsel ada beberapa daerah yang rawan banjir.  

La Nina sendiri merupakan dinamika atmosfer dan laut yang memengaruhi cuaca di sekitar laut Pasifik. Anomali La Nina seiring dimulainya musim hujan pada bulan Oktober ini berpotensi menjadi pemicu bencana banjir dan tanah longsor.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Sahruddin mengatakan, ada sepuluh kabupaten dan kota di Kalsel yang rawan banjir bila hujan turun dengan intensitas tinggi.

Sepuluh daerah itu yakni, Kabupaten Banjar, Hulu Sungai Utara, Tabalong, Balangan, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru, Tapin, Barito Kuala dan Kota Banjarbaru. "Sepuluh daerah ini banjir biasanya karena luapan air sungai," kata Sahruddin kepada Radar Banjarmasin, kemarin. 

Dia mengungkapkan, ada sejumlah sungai yang meluap bila intensitas hujan terus meninggi. Di antaranya, Sungai Riam Kiwa dan Sungai Riam Kanan. "Kalau dua sungai ini meluap, dampaknya banjir di beberapa wilayah Kabupaten Banjar," ungkapnya. 

Sedangkan di daerah Banua Anam, banjir biasanya dikarenakan luapan air dari Sungai Tabalong yang melintasi Kabupaten Tabalong, Balangan, dan Hulu Sungai Utara (HSU). "Kalau sungai ini meluap, yang banjir pasti sepaket. Yakni, Tabalong, Balangan dan HSU. HSU yang paling lama terendam, karena berada paling bawah," ujarnya. 

Sahruddin menyampaikan, Sungai Barito juga berpotensi meluap jika intensitas hujan tinggi di daerah hulu. Akibatnya, banjir pun terjadi di wilayah Barito Kuala. "Sementara di daerah pesisir, sungai yang rawan meluap adalah Sungai Satui, Sungai Kusan dan Sungai Tabanio. Ini bisa mengakibatkan kawasan Tanah Laut dan Tanah Bumbu banjir," ucapnya. 

Sementara di Banjarbaru, ada Sungai Cempaka yang saban tahun meluap bila hujan deras mengguyur kawasan itu. Akibatnya, wilayah Kecamatan Cempaka direndam banjir. "Sungai Kemuning juga terkadang meluap, dan mengakibatkan kawasan Kemuning dan sekitarnya terendam," beber Sahruddin. 

Lalu apakah ada potensi banjir bandang di wilayah Kalsel? Dia menyampaikan, sejauh ini belum pernah terjadi banjir besar yang datang secara tiba-tiba. "Biasanya air naik secara perlahan, tidak seperti air bah yang datang tiba-tiba dan cepat," ucapnya. 

Meski begitu, Sahruddin menuturkan, pemerintah daerah melalui BPBD akan tetap bersiap diri untuk menanggulangi semua bencana yang datang di tengah musim hujan. "Siklusnya memang seperti itu. Selesai kemarau, bersiap untuk menghadapi musim hujan. Kalau musim hujan selesai, kembali bersiap menghadapi kemarau," tuturnya. 

Persiapan untuk menghadapi musim hujan sendiri, dia menyebut akan dilakukan setelah berakhirnya status siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada 30 November 2020 nanti. "Nanti dibentuk Satgas Banjir. Paketnya untuk menanggulangi banjir, angin kencang, tanah longsor dan pasang laut," sebutnya. 

Sementara itu, melihat perkembangan La Nina yang disampaikan BMKG, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalsel (LHK) Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana mengatakan, ancaman banjir sudah ada di depan mata. "Ini sedang kami diskusikan dengan beberapa pihak terkait hal itu," katanya. 

Menurutnya, untuk menangani banjir di Banua diperlukan skenario yang tepat. Namun, dia belum bisa menjelaskan skenario apa yang harus diterapkan. "Maaf ini masih talk show restorasi gambut," singkatnya. (ris/tof/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X