PROKAL.CO,
Tidak semua anak memiliki fasilitas penunjang belajar daring. M Noor salah satunya. Bocah sembilan tahun ini berjuang mengumpulkan rupiah dengan berjualan es mambo. Tujuannya hanya satu: membeli gawai agar nyaman belajar.
-- Oleh: WAHYU RAMADHAN, Banjarmasin --
M Noor tampak ceria disambangi di kediamannya di Gang Belasung, Jalan Pangeran Samudera Banjarmasin Tengah, kemarin (5/10) siang. Namun di balik keceriaannya, ia menyimpan rasa dongkol di hati. Jadwalnya berjualan es mambo terpaksa ditunda ke sore hari. Padahal biasanya berjualan pada waktu siang.
Gara-garanya seusai menyantap makan siang, M Noor merasa di tenggorokannya menempel sisa tulang ikan gabus. "Sudah lumayan dibandingkan tadi. Masih ada sedikit sisa sakit," ucapnya, kemudian terkekeh.
M Noor anak kedua dari tiga bersaudara. Tinggal serumah bersama ibu dan ayahnya. Sang ibu yang biasa menyiapkan jualan M Noor.
Berjualan es mambo sejak akhir April lalu, ada tiga lokasi yang biasa disambangi M Noor. Di kawasan Teluk Dalam, Pasar Lima, dan Lapangan Kamboja. Dalam sehari, ia mampu menjual hingga 200 biji es mambo.