Semua Dekati Emak-Emak

- Sabtu, 10 Oktober 2020 | 09:55 WIB
Calon Bupati Kabupaten Banjar
Calon Bupati Kabupaten Banjar

MARTAPURA – Pemilih perempuan di Kabupaten Banjar tidak bisa dianggap remeh. Jumlahnya hampir sama banyak dengan kaum pria. Pemilih emosional ini mulai didekati oleh paslon atau tim atau relawan ketiga kandidat. Mereka berusaha menarik simpati psikologis perempua yang mementingkan kedekatan emosional.

Berbagai cara dilakukan paslon supaya bisa memengaruhi kaum emak-emak yang sangat ditentukan oleh personaliti kandidat. Sehingga, jadi pemandangan biasa bila calon bupati mulai rajin berinteraksi dengan kaum hawa tersebut di setiap agenda menghadiri undangan masyarakat.

Seperti H Saidi Mansyur. Calon termuda ini memiliki relawan khusus kaum perempuan. Bahkan sangat militan. Nyaris saban hari relawan perempuan ini menghadiri kegiatan dari kampung ke kampung. Bahkan sampai pelosok. Diperkirakan, 20 titik sehari.

Saidi juga tidak mau ketinggalan. Jika istrinya ikut dalam relawan kaum emak-emak. Dia sendiri hampir setiap hari mengabulkan hajat warga yang sedang membuat acara. Mulai majellis taklim, haulan, sampai pengajian internal keluarga. Saidi pun makin intens berolahraga. Adalah sepak bola yang biasanya banyak dihadiri penonton pria atawa kaum hawa.

Kegiatan sosialisasi serupa dilakukan H Rusli. Mantan anggota DPRD Kalsel tersebut bahkan menyempatkan datang ke pasar terapung Lok Baintan. Menyapa acil penjual Pasar Terapung sembari memborong semua hasil bumi dari Sungai Tabuk tersebut.

H Rusli beberapa kali berada di tengah kaum perempuan pendukungnya dan berpose bersama setelah membagikan masker dalam kunjungan ke beberapa desa. Pria ini juga rajin membagikan masker. Sekaligus bentuk edukasi kepada masyarakat bahwa pandemi masih terjadi.

Adapun paslon perseorangan, Andin Sofyanoor berusaha membaur dengan acil-acil di warung yang berada di Sungai Tabuk. Ia selalu membawa narasi Banjar kembali bersinar di tengah kaum emak-emak. Sebagai bukti, ia selalu menyertakan foto bersama dengan jemaah dari kaum perempuan.

Saidi mengakui, kegiatan dirinya sangat terbatas karena banyak aturan ketat yang tidak bisa mengumpulkan orang banyak. Intinya, tiap ada undangan warga, berusaha didatangi.

Andin menyatakan, pertemuan dan membaur bersama bagian dari menyerap aspirasi dan saran atau masukan. Begitu juga H Rusli, ia ke pasar terapung berniat mengembangkan ecotourism. Yang dibutuhkan ada penguatan modal. Ia menilai, kaum perempuan banjar sangat tangguh dan gigih. (mam/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X