Denny Indrayana: Kalahkan Duit, Kembalikan Daulat Rakyat..!

- Sabtu, 10 Oktober 2020 | 10:52 WIB
VIRAL: Denny Indrayana, salah satu kandidat Gubernur Kalsel saat berbicara di video yang kini menjadi perhatian para netizen.
VIRAL: Denny Indrayana, salah satu kandidat Gubernur Kalsel saat berbicara di video yang kini menjadi perhatian para netizen.

BANJARBARU - Haji Denny, panggilan akrab Prof Dr H Denny Indrayana, Calon Gubernur Kalsel menaruh perhatian lebih besar terhadap dugaan praktik curang dan politik uang dalam Pilkada 2020. Perhatian itu ditunjukkan melalui rekaman video yang secara khusus dibuat untuk melawan praktik-praktik haram itu.

“Ulun sudah mendapatkan banyak laporan, banyak informasi di lapangan, sudah mulai beredar janji-janji berupa uang atau barang kepada pemilih. Ulun tidak akan misalnya, mengumpulkan aparat-aparat pemerintah atau aparat negara. Ulun juga tidak akan mengumpulkan pembakal, ketua RT, ketua RW, untuk kemudian menggalang dukungan, menggalang suara bagi ulun. Apalagi dengan menjanjikan sejumlah uang atau barang,” tegas Guru Besar Tamu Universitas Melbourne Australia ini, di Banjarbaru, Jumat (9/20).

Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM era Presiden SBY ini menambahkan, dirinya juga tidak akan menyalahgunakan masa pandemi Covid-19 untuk memberikan bantuan. Ia menegaskan, juga pernah menyalurkan sembako, tetapi sengaja tidak mencantumkan atribut apapun di sembako itu. Misalnya menuliskan nama Haji Denny pada bakul kemasannya. Karena hal itu bisa dianggap menyalahgunakan program atau anggaran negara untuk kepentingan pencitraan pemilu.

“Ulun juga tidak akan membagikan sarung, apalagi uang kepada pemilih untuk memengaruhi agar memilih calon gubernur, bupati atau walikota. Itu namanya transaksi jual beli suara (vote buying). Pemilu tidak akan ada gunanya kalau masih dipenuhi modus-modus curang demikian,” ujar mantan pendiri dan Ketua Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada ini. 

Untuk melawan praktik-praktik kotor tersebut, Haji Denny mendukung tindakan-tindakan tegas yang diambil Bawaslu dan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Sentra Gakkumdu).

Wakil Ketua Kuasa Prabowo-Sandi dalam sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi ini juga meminta agar Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memonitor dengan lebih ketat transaksi keuangan yang mencurigakan terkait dengan kemungkinan adanya aliran-aliran uang yang digunakan untuk transaksi jual beli suara.

Tak lupa, Haji Denny mendukung para alim ulama di Kalsel menegaskan lagi materi-materi pengajian, ceramah yang bermuatan anti politik uang.

Dalam 2 video berdurasi 2 menitan yang viral itu, Haji Denny mengajak agar pemilihan kepala daerah di Kalsel tidak tunduk pada daulat uang. “Mari kita kembalikan pemilihan umum sebagai daulat rakyat. Hanya dengan pemilu yang jujur dan adil, tanpa kecurangan, tanpa politik uang, maka manfaatnya akan dirasakan bagi seluruh Kalsel. Mari sama-sama kita kembalikan daulat rakyat, mengalahkan daulat duit,” tegas pria yang diusung Partai Gerindra, Demokrat dan PPP ini. (*/tri/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X