Haji Denny Hadiri Festival 10.000 Apam

- Senin, 12 Oktober 2020 | 08:29 WIB
POTENSIAL: Haji Denny Indrayana saat hadir dan menyampaikan sambutan pada Festival 10.000 Apam di Desa Setarap, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Minggu (11/10).
POTENSIAL: Haji Denny Indrayana saat hadir dan menyampaikan sambutan pada Festival 10.000 Apam di Desa Setarap, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Minggu (11/10).

Subuh, matahari belum menampakkan sinarnya. Namun dari Kota Banjarbaru, Haji Denny sapaan akrab Prof Dr H Denny Indrayana, bergegas menembus gelap menuju Desa Setarap, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu. Calon Gubernur Kalsel ini menempuh perjalanan selama kurang lebih 4 jam untuk memenuhi undangan masyarakat Tanah Bumbu. Mereka menggelar acara puncak Festival Selamatan 10.000 Apam, Minggu (11/10).

Sebelum tiba di lokasi, Haji Denny terlebih dahulu bergabung dengan rombongan Partai Gerindra. Begitu juga pasangannya, Calon Wakil Gubernur Kalsel, Haji Difri. Mereka sama-sama menghadiri peristiwa kebudayaan turun-temurun masyarakat setempat dalam rangka menyukuri nikmat Allah SWT. 

Para alim ulama telah berkumpul di sana. Lantunan doa berkumandang. Tausiah singkat disampaikan Ustaz Hasanuddin Al-Banjari, S.Pd yang dikenal warga dengan nama UAS Banjar.

Mewakili Abah H Abidin, Ketua DPD Partai Gerindra Kalsel, Haji Denny menyampaikan sambutan diawali dengan mengucap rasa syukur atas keindahan Pantai Satui.

“Kita bersama-sama menikmati suasana pantai, menikmati keindahan yang wajib disyukuri. Bahkan, sebenarnya tanpa disadari, festival semacam ini juga merupakan kesempatan memutar roda perekonomian. Coba lihat ibu-ibu yang berjualan di tepi pantai,” ucap mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM era Presiden SBY ini.

Untuk menyelenggarakan festival tersebut, meski kurang mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah, masyarakat saling bahu-membahu mengumpulkan dana. Hal ini menciptakan etos kerja bersama sebagai modal awal untuk mengembangkan pola ekonomi kerakyatan.

Masyarakat menyadari, festival ini salah satu kontribusi dan bentuk partisipasi untuk mempromosikan salah satu destinasi wisata di Tanah Bumbu.

Desa Setarap telah ditanami dan mengakar di wilayahnya 10.000 hektare hutan manggrove. Yang tidak kalah menarik, ada pula Tanjung Batu, yang terdapat sumur di tengah-tengah batu. Keberadaannya diyakini masyarakat setempat sebagai obat atau penawar penyakit kulit, seperti gatal.

“Festival-festival semacam ini kalau dikelola dengan manajemen lebih baik, tentu menghadirkan banyak manfaat. Akan timbul multiplier effect terhadap berbagai aspek. Ekonomi dan politik sudah pasti, termasuk kita mendapatkan siraman religi dari UAS Banjar. Alangkah banyak manfaatnya dan tentu saja kita sangat bersyukur festival ini bisa terlaksana dengan bantuan para donatur,  terutama kerja keras panitia.” ungkap pendiri dan mantan Ketua Pusat Kajian Anti Korupsi UGM ini.

Lebih jauh Guru Besar Hukum Tata Negara ini menitip pesan, kreativitas dalam bidang ekonomi menjadi kewajiban bersama untuk terus kembangkan. Tak lupa Haji Denny mengucap terima kasih kepada penyelenggara dan pihak terkait, yang dengan segala macam tantangannya telah berhasil melaksanakan Festival 10.000 Apam.

“Banyak gagasan yang bisa kita pikirkan di sini, terutama aspek pengembangannya. Karena pemandangan alamnya luar biasa indah, sehingga sayang sekali jika keindahan yang potensial ini tidak dijadikan destinasi wisata unggulan. Karena itu, daerah-daerah semacam ini perlu kita dukung, dengan pendekatan yang tidak ‘business as usual’. Intinya perlu terobosan agar lebih maju,” tutup pria kelahiran Kotabaru ini. (adv)

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X