Assesment CPCL di BPP Lingkup Kabupaten Banjar

- Senin, 12 Oktober 2020 | 09:21 WIB

Banjar, - Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan melalui SMK-PP Negeri Banjarbaru terus bergerak dalam mendukung program Youth Entrepreneurship and Employment Support (YESS).

Kali ini tim PPIU Kalsel telah memasuki tahapan assessment Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) di 3 kabupaten yang menjadi lokasi untuk kegiatan YESS, Kabupaten Banjar, Tanah Laut dan Tanah Bumbu.

Pelaksanaan assessment CPCL PPIU Kalsel dilakukan secara bertahap di 3 kabupaten tersebut. Dimulai kabupaten Banjar, tim PPIU Kalsel melaksanakan assessment CPCL dibeberapa lokasi di Balai

Penyuluhan Pertanan (BPP) Wilayah Kab. Banjar Selama 3 hari, terhitung mulai Rabu, (7/10/2020)
Dimulai Rabu, (7/10) di BPP Aluh-Aluh dan BPP Gambut, kemudian Kamis, (8/10) di BPP Martapura Kota, Sungai Tabuk, Mataram dan Telaga Bauntung serta Karang Intan dan Aranio, terakhir Jumat (9/10) di BPP Astambul.

-

Dijelaskan oleh salah satu tim yang melakukan assessment CPCL di Lingkup Kab. Banjar, Airin Nurmarita, “Kegiatan ini dilakukan secara maraton, tim PPIU kalsel mengassement data CPCL yang telah disampaikan oleh penyuluh dan diverifikasi oleh DIT”, Jelasnya.

Selanjutnya menurut Airin, data CPCL selanjutnya akan diverifikasi oleh NPMU dan keluarlah data CPCL utk di assessment oleh PPIU.

Kemudian Tim PPIU menjelaskan secara langsung ke penyuluh di BPP untuk terus mendata dan memasukkan data CPCL ke PPIU untuk selanjutnya dikirim dan diverifikasi oleh NPMU yang sesuai dengan persyaratan.

Terakhir Airin Nurmarita menjelaskan, “Kegiatan assessment ini akan terus dilaksanakan secara maraton baik di kabupaten Banjar maupun kabupaten Tanah Laut dan Tanah Bumbu”, Pungkasnya.

-

Sebab nantinya agar data CPCL yg telah diverifikasi oleh NPMU disampaikan ke masing-masing BPP dan memotivasi para penyuluh untuk terus dapat menambah data CPCL, yang nantinya sebagai data untuk pelasanaan program YESS yang merupakan kerjasama Kementan dengan IFAD.

Dijelaskan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) diakarenakan tongkat estafet pembangunan pertanian ada pada pundak generasi muda atau generasi milenial. Hal itu karena generasi milenial merupakan penentu kemajuan pembangunan pertanian di masa depan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi dalam beberapa kesempatan selalu mengatakan, berdasarkan data BPS, tiap tahun jumlah petani muda yang berumur 19-39 tahun terus menurun. Hal ini menjadi tantangan yang dihadapi Kementerian Pertanian.(Ar/wd/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X