Pengembangan Kewirausahaan dalam Bidang Sumberdaya Perikanan

- Senin, 12 Oktober 2020 | 12:13 WIB
Penulis: Prof Dr Ir Emmy Sri Mahreda, MP
Penulis: Prof Dr Ir Emmy Sri Mahreda, MP

Salah satu tuntutan penting dalam pelaksanaan pembangunan masyarakat desa yang harus direalisasikan untuk kemajuan dan perkembangan sektor kelautan dan perikanan adalah semangat dan keinginan kuat masyarakat untuk mengembangkan sumberdaya ikan (SDI) sebagai wirausaha.

================================
Oleh: Prof Dr Ir Emmy Sri Mahreda, MP
Guru Besar dan Dosen Pengajar Program Magister (S2) Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan ULM
=================================

Masih belum banyak produk perikanan yang diolah dan dikomersilkan menjadi produk siap saji dan dijual di pasar pasar tradisional atau modern. Produk diversifikasi tersebut dapat berupa kue dan biskuit dari ikan, bolu ikan, cokelat ikan, bakso ikan, pangsit ikan, nugget ikan, dan seterusnya. Padahal, produk ikan bernilai jual dan bergizi tinggi yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh atau imun dan kecerdasan karena berprotein tinggi.

Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan pengusaha muda perikanan yang andal, mengingat sumberdaya ikan yang melimpah dan bergizi tinggi. Pengusaha muda yang diharapkan adalah yang andal, tekun, konsisten, profesional, berakhlak mulia dan berwawasan global. Usaha yang dapat dilakukan adalah pelatihan, berupa peningkatan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan masyarakat. Seperti manajemen perikanan, pengolahan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Usaha untuk meningkatkan produksi diperlukan teknologi dan keterampilan, peningkatan organisasi masyarakat seperti koperasi dan lain lain. Memperbaiki lingkungan hidup antara lain berusaha menjaga perairan dari kerusakan. Selama ini kegiatan ekonomi masyarakat umumnya masih tradisional, terbatas pada satu produk saja, misalnya ikan segar atau ikan kering.

Selama ini, usaha perikanan sekitar 70 persen berupa usaha dengan skala kecil atau perikanan rakyat. Padahal produksi perikanan cenderung mengalami peningkatan. Oleh sebab itu diperlukan ekonomi kreatif dan adanya kemitraan. Mengapa Indonesia perlu mengembangkan ekonomi kreatif, antara lain karena ekonomi kreatif  berpotensi besar dalam memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan, menciptakan Iklim bisnis yang positif, membangun citra dan identitas bangsa, mengembangkan ekonomi berbasis kepada sumber daya yang terbarukan, dan memberikan dampak sosial yang positif.

Salah satu alasan dari pengembangan industri kreatif adalah adanya dampak positif yang akan berpengaruh pada kehidupan sosial, iklim bisnis,  peningkatan ekonomi, dan juga berdampak para citra suatu kawasan tersebut. Dalam konteks pengembangan ekonomi kreatif pada kota-kota di Indonesia, industri kreatif lebih berpotensi untuk berkembang pada kota-kota  besar atau kota-kota yang telah “dikenal”.

Hal ini terkait dengan ketersediaan sumber daya manusia yang andal dan juga tersedianya jaringan pemasaran yang lebih baik dibanding kota-kota kecil. Namun demikian, hal itu tidak menutup kemungkinan kota-kota kecil di Indonesia untuk mengembangkan ekonomi kreatif.

Penganekaragaman jenis produk olahan hasil perikanan dari bahan baku yang belum atau sudah dimanfaatkan dengan tetap memperhatikan faktor mutu dan gizi, sebagai usaha penting bagi peningkatan konsumsi produk perikanan baik kualitas maupun kuantitas dan peningkatan nilai jual.

Selain produk yang saya sebutkan diatas, hasil samping produk perikanan dapat berupa bagian-bagian dari komoditi hasil perikanan yang tidak digunakan sebagai bahan baku dalam proses pengolahan (zero waste). Contohnya kulit, sisik, tulang, pancreas, hati, kepala, gonad, gelembung renang dan lain-lain. Pengembangan merupakan suatu proses untuk menciptakan produk-produk baru yang biasanya dikaitkan dengan kebutuhan konsumen atau pasar, berupa produk inovatif, produk modifikatif, dan produk imitatif.

Kemitraan merupakan salah satu untuk mencetak kewirausahaan tangguh. Hal ini dapat kita arahkan kebijakannya untuk meningkatkan pengembangan masyarakat perikanan, berupa usaha untuk memenuhi kebutuhan dasar, kebutuhan hidup minimum, yang selanjutnya dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya kekuatan mandiri. Mendorong dan meningkatkan aktivitas dan kreativitas, prestasi dan partisipasi masyarakat, untuk menghapus kemiskinan di kalangan masyarakat perlu adanya usaha peningkatan sumberdaya alam, swadaya serta produktivitas masyarakat untuk menciptakan kehidupan ekonomi yang berdampak pada penciptaan lapangan kerja dan taraf hidup masyarakat. (*)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X