Adu Unggul Program Kandidat Banjarbaru

- Selasa, 13 Oktober 2020 | 10:54 WIB
Tiga kandidat yang berlaga di Pilkada Banjarbaru 2020
Tiga kandidat yang berlaga di Pilkada Banjarbaru 2020

BANJARBARU - Tak sekadar pencitraan. Tiga pasang kandidat yang berlaga di Pilkada Banjarbaru 2020, punya program andalan yang ditawarkan kepada warga. Mereka sama-sama punya konsep jelas jika dipercaya memimpin kota ini. Ada baiknya kita simak apa kata mereka, karena menunggu debat terbuka masih lama lagi. Tentu dengan gaya masing-masing.

Aditya Mufti Ariffin misalnya, tandem Wartono ini percaya diri mengusung program RT Mandiri menjadi unggulan dari empat program lain yang digaungkan. "Karena dari situ (RT Mandiri), kami akan mengalokasikan dana ke semua RT di seluruh Kota Banjarbaru," ungkapnya.

Penggunaan dana ini diperuntukkan ke beberapa alokasi di tingkat RT. Seperti operasional, pembangunan sarana dan prasarana dan juga kegiatan sosial dan keagamaan.

Ia juga akan pergunakan dana yang akan dialokasikan pada APBD ini untuk membangun, serta meningkatkan UMKM yang berdiri di RT. Targetnya, ada banyak UMKM yang tumbuh, sehingga bisa menambah lapangan pekerjaan di masyarakat.

Mengapa memilih skala RT? Aditya itu memang komitmen untuk membangun dari lingkup pemerintahan terkecil, yakni dari RT. Biasanya yang lebih tren itu berbasis desa. Baginya terobosan dari lingkup kecil bisa lebih berdampak besar.

"Program ini terinspirasi dari dana desa, serta kelurahan. Sehingga kami berinovasi membuat dana RT atau yang kami namakan RT Mandiri," katanya.

Haji Martinus-Jawa (HMJ) punya program unggulan yang tak kalah greget. Diwakili tim pemenangan, Emi Lasari, pasangan ini punya andalan dari sektor pendidikan. Mereka menarasikannya “Pendidikan Berkarakter”.

“Program ini sebenarnya sudah terlaksana sejak masa kepemimpinan mendiang Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani bersama Jaya. Sehingga di periode mendatang, HMJ juga berkomitmen untuk melanjutkan program itu,” kata Emy.

Program ini ada kaitannya dengan Banjarbaru yang sejak lama sudah dijuluki Kota Pendidikan. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk menjaga kualitas sumber daya manusia (SDM) warga yang mumpuni. Sebagai ujung tombak generasi penerus.

Ia mencontohkan, dari program ini akan lahir berbagai program turunan. Seperti beasiswa pelajar dan rumah tahfiz. Begitu pula apresiasi terhadap siswa dan santri yang berprestasi. "Beasiswa ini penting. Karena di tengah kondisi pandemi sekarang yang berdampak pada ekonomi masyarakat, kita tidak ingin hak anak untuk pendidikan tidak terjamin. Apalagi sampai putus sekolah. Maka dari itu, beasiswa adalah program kongkret," katanya.

Untuk rumah tahfiz, lanjut dia, membuktikan bahwa pendidikan karakter juga bisa berbasis agama. "Untuk memupuk akhlak di dunia pendidikan serta menjadi motivasi siswa berbudi pekerti yang baik," urainya.

Agak berbeda dengan, Iskandar-Iwansyah mengklaim semua program yang mereka tawarkan adalah unggulan. Melalui ketua tim pemenangan, Soegeng Soesanto, ia menyatakan semua sektor atau aspek menjadi prioritas. Sehingga bisa sejalan dan seimbang.

Soegeng mencontohkan, program kerja lima tahun ke depan yang ditawarkan adalah ASN yang kuat dan berkarakter, infrastruktur yang terintegrasi serta dan pemerataan pertumbuhan ekonomi berbasis keunggulan wilayah.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X