MANAGED BY:
SENIN
04 DESEMBER
BANUA | HUKUM & PERISTIWA | BISNIS | RADAR MUDA | FEATURE | SPORT | RAGAM INFO | PROKALTORIAL | FEMALE

RAGAM INFO

Jumat, 10 Juni 2016 18:55
Ziarah Dulu Baru Melancong
KAROMAH - Makam Habid Noh berada pada sebuah bukit di salah satu sudut Kota Singapura.

AMUNTAI – Masyarakat Banua khususnya warga yang berdiam di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) ternyata memiliki hobi ziarah. Baru-baru 2016 ini, wartawan koran ini mendapatkan kesempatan berkunjung ke Singapura dan mendapati banyak sekali warga Banua yang berziarah di salah satu makam Wali.

 

Makam tersebut adalah makam Wali Allah bernama Noh bin Muhammad Alhabshe atau masyarakat negeri singa menyebutnya sebagai Makam Habib Noh. Habib Noh berasal dari Kedah yang saat ini menjadi bagian dari Negara Malaysia. Di sana sang pembawa dakwah ajaran islam ini bermukim selama 30 tahun dan akhirnya wafat dan dimakamkan di tepi pantai yang saat ini bernama Palmer Road Bagian Tanjong (tanjung), Pagar Negara Singapura.

 

Makam karomah yang menjadi magnet bagi kaum muslim untuk berziarah itu, dapat ditempuh menggunakan bus, taksi maupun MRT (Mass Rapid Transif) kurang lebih satu jam dari Bandara Internasional Changi.

 

Semasa hidupnya beliau dikenal sebagai ulama yang peduli nasib warga, karena jiwa beliau yang tulus berjuang di jalan Allah, akhirnya makam beliau dimuliakan oleh-Nya hingga seratus tahun berlalu sepeninggal Noh, makamnya selalu didatangi peziarah dari beberapa bangsa, termasuk Indonesia.

 

Nah terkait kunjungan ke negeri makmur karena pajaknya itu, wartawan koran ini sempat berbincang dengan salah satu tour guide bernama Pak Wan yang mengantar rombongan peziarah dari berbagai bangsa khususnya Indonesia.

 

Wan yang sesungguhnya warga Indonesia yang telah berganti kebangsaan menjadi warga Singapura menceritakan, kebanyakan turis yang mengunjungi makam Habib Noh kebanyakan berasal dari Kalsel, termasuk HSU.

 

Bahkan pria turunan Jawa Tengah itu sedikit paham dengan bahasa Banjar karena seringnya warga Banua datang ke makam wali Allah itu. “Banyak dari Banjarmasin juga Amuntai. Kebanyakan mereka datang jelang ramadan untuk berziarah,” kata Wan.

 

Diceritakannya, sebelum naik ke makam habib yang terletak di atas perbukitan setinggi kurang lebih bangunan lima lantai itu, peziarah biasanya lebih dulu menunaikan salat sunah di sebuah langgar yang berada di kaki bukit. Gambarannya seperti bangunan los dengan perkiraan luas sebesar lapangan futsal.

 

Di sana terlihat warga dari beberapa bangsa seperti Bangladesh, Srilangka, Malaysia, Pakistan, Arab, dan Indonesia berbaur. Mereka datang dengan sebuah niat untuk berdoa kepada Allah agar harapannya dapat diijabah Allah. “Saya datang berdoa hanya kepada Allah. Namun tak ada salahnya kami datang ke makam Habib Noh untuk berdoa sebab beliau salah satu wali yang dimuliakan, buktinya lama sudah beliau meninggal namun warga terus datang ke makam ini,” Kata Hj Anisah yang merupakan peziarah dari Kota Amuntai Kabupaten HSU.

 

Selain Anisah peziarah lainnya yang berasal dari Amuntai adalah H Husairi Abdi Lc. Tujuannya datang ke makam wali ini tidak lain untuk mendoakan sang wali Allah. “Ziarah dan berdoa, sebab tidak lama lagi akan datang ramadan. Dan ada juga doa rahasia yang tak mungkin saya ceritakan,” tutur Husairi.

 

Makam Habib Noh ini pertama kali dibangun pada tahun 1890 oleh Syekh Mohammad bin Alsagoff. Untuk sampai ke makam yang berada di atas bukit itu, peziarah harus melalui kurang lebih 49 anak tangga. Setiba di atas terdapat sebuah sekat dengan perkiraan dua kali lapangan tenis meja yang terbuat dari marmer hitam.

 

Sementara makam wali berada di depan ruangan itu dengan dua buah pintu yakni pintu masuk dan pintu keluar. Makam Habib selalu dipenuhi peziarah sehingga tidak mengherankan jika makam beliau selalu dipenuhi bunga yang dibawa oleh para peziarah. Bahkan menurut pengamatan penulis, beberapa pengunjung ada yang mengambil bunga di atas makam. “Untuk disimpan saja,” ungkap salah satu pengunjung pria itu pada wartawan koran ini. (mar/yn/ram)


BACA JUGA

Kamis, 13 Juli 2023 23:03

Serpentinit: Hanya Ada di Kalsel, Papua dan Himalaya

ALAM Kalimantan Selatan mengandung berbagai jenis batuan langka. Di Tahura…

Sabtu, 24 Juni 2023 11:36

Beratnya Perjuangan Naik Haji Urang Banjar Tempo Dulu

 Tidak segampang sekarang, dulu masyarakat Banua harus berjuang agar bisa…

Sabtu, 24 Juni 2023 11:33

Siapa Sebenarnya Syamsudin Noor? Tokoh yang Dijadikan Nama Bandara di Banjarbaru

TAHULAH Pian, siapa tokoh yang namanya diabadikan menjadi nama bandar…

Sabtu, 24 Juni 2023 11:31

Ini Mobil Pertama di Banjarmasin, Pemiliknya Saudagar Kebun Karet

Transportasi mobil dikenal luas oleh masyarakat pribumi di Indonesia mulai…

Selasa, 06 Juni 2023 14:09

Daftar Resep Olahan Daging Sapi Pedas Paling Lengkap

Apakah Anda butuh resep olahan daging sapi pedas yang cara…

Jumat, 07 April 2023 10:45

Tiga Rasa yang Beda di Wadai Putri Selat

Wadai putri selat memiliki tiga lapisan–bawah, tengah dan atas. Setiap…

Jumat, 07 April 2023 10:43

Dua Versi Bingka Barandam

Bingka kuning ini berenang di lautan sirop manis segar. Dalam…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers