BANJARMASIN - Belum lama ini, patroli Satpol PP Banjarmasin menjaring 20 badut jalanan. Muncul temuan, di balik kostum badut itu, ternyata ada anak di bawah umur.
Kepala Seksi Operasi Satpol PP Banjarmasin, Noor Fahmi Arif Ridha pun khawatir dengan dugaan terjadinya eksploitasi anak.
Lalu, bagaimana respon dari instansi terkait? Siapa lagi kalau bukan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Banjarmasin.
Saat dikonfirmasi, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, Edi Tasmin mengaku belum ada berkoordinasi dengan Satpol PP.
Tapi ia mengklaim, melalui Satuan Tugas Perlindungan Perempuan dan Anak (Satgas PPA), pihaknya sudah memberi penyuluhan kepada para badut itu.
"Sampai sekarang, itu yang sudah kami lakukan," ujarnya kepada Radar Banjarmasin, kemarin (14/10).
Soal dugaan eksploitasi anak, jelas dugaan serius. Maka Edi meminta Satpol PP lebih mendalami informasi tersebut.
"Kalau kami tidak berani mengambil tindakan berdasarkan menduga-duga. Karena sifatnya perlindungan," tambahnya.
Lantas, apakah sudah ada aduan terkait masalah serupa? Edi mengaku belum tahu persis. "Tapi tetap ada pelayanan, seperti mediasi," tutupnya. (war/fud/ema)