DPT Kalsel Menyusut, Berkurang Hampir Seratus Ribu Sejak 2019

- Senin, 19 Oktober 2020 | 12:23 WIB
TETAPKAN PEMILIH: Rapat plenokan menentukan daftar pemilih tetap, Sabtu (17/10) tadi. | FOTO: M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN
TETAPKAN PEMILIH: Rapat plenokan menentukan daftar pemilih tetap, Sabtu (17/10) tadi. | FOTO: M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN – Entah bagaimana, tak sampai 2 tahun, pemilih di Kalsel mengalami perubahan yang sangat mencolok. Angkanya mengalami penurunan signifikan, mencapai 75.526 orang!

Jika pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 lalu Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 2.869.337, sementara pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalsel tahun ini jumlah DPT hanya sebanyak 2.793.811 orang.

Rincian adalah 1.396.244 pemilih laki-laki dan 1.397.567 pemilih perempuan. Itulah data pemilih yang diplenokan oleh KPU Kalsel Sabtu (17/10) tadi, jumlahnya dengan r

Meski jumlahnya menurun, namun jika dibandingkan dengan Daftar Pemilih Sementara (DPS) lalu, jumlahnya mengalami penambahan sebanyak 6.187 orang. Seperti diketahui, sebelum diperbaiki jumlah pemilih sementara sebanyak 2.787.624 orang.

Penambahan signifikan dari DPS ke DPT terdapat di Kabupaten Banjar. Semula, jumlah DPS di sana sebanyak 387.661 orang. Namun, pada pleno DPT jumlahnya mencapai 389.993 pemilih. Atau mengalami penambahan sebanyak 2.332 pemilih.

Di pleno DPT Pilgub Kalsel 2020 tadi, Kabupaten Banjar merupakan daerah nomor dua yang paling banyak pemilihnya. Kota Banjarmasin masih menjadi penyumbang tertinggi dengan jumlah pemilih mencapai 448.157 pemilih.

Padahal DPT Banjarmasin sendiri mengalami pengurangan sebanyak 545 orang jika dibandingkan dengan DPS lalu yang jumlahnya sebanyak 447.612. Pengurangan signifikan terjadi di Kabupaten Tanah Bumbu, jumlahnya mencapai 1.122 pemilh. Pada data sebelumnya lalu jumlahnya mencapai 219.258. Sedangkan pada rapat pleno DPT jumlahnya berkurang menjadi 220.380 pemilih.

“Di Kabupaten Banjar mengalami penambahan itu salah satu faktor adalah banyaknya pemukiman baru di sana. Faktor lain juga adanya penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di sana yang sudah terfasilitasi dan pemilih pemula termasuk baru,” sebut Ketua KPU Kalsel, Sarmuji.

Penetapan DPT Pilgub Kalsel 2020 sendiri berjalan cukup cepat. Tak sampai 2 jam. Baik Bawaslu maupun tim pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel hanya mendengarkan jumlah DPT yang disampaikan oleh KPU.

Soal pemilih di Lapas di Kabupaten Banjar menjadi catatan Bawaslu Kalsel. Pasalnya, masih ada pemilih di sana yang belum masuk di DPT. Ketua Bawaslu Kalsel, Erna Kaspiyah mengatakan, ada sebanyak 3 ribu lebih penghuni Lapas di Kalsel yang belum masuk DPT dan harus di tracking ulang agar hak pilih mereka tak hilang. “Hanya ada nama, tapi identitas mereka, baik NIK dan KK belum ditemukan,” sebutnya. 

Erna juga mengingatkan, adanya jumlah pemilih pemula pada saat 9 Desember nanti yang belum memiliki KTP Elektronik. Mereka ini sebutnya, harus difasilitasi agar mendapat hak pilihnya. “Pemilih pemula ini NIK dan KK nya sudah ada. Tapi secara fisik mereka tak punya. Disdukcapil kami minta segera melakukan perekaman sehingga pada hari H tak ada kendala lagi,” pesannya.

Disdukcapil juga dituntut KPU untuk melakukan upaya tracking kepada penghuni lapas. Pihaknya akan menfasilitasi jika masih ditemukan penghuni lapas yang tak masuk DPT. (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X