Harapan orang tua dan pelajar untuk kembali belajar tatap muka pun pupus. Sebaliknya, dunia usaha seolah-olah sudah kebal virus.
Ketua Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Kalsel, Suriani Khair angkat bicara atas perbedaan perlakuan ini.
Diingatkannya, Pemko Banjarmasin harus memikirkan nasib dunia pendidikan. Jangan sampai menimbulkan kesan dilalaikan. Hingga memicu polemik di tengah publik.
LSM itu juga melihat, Disdik kurang aktif dalam mengupayakan gagasannya. Karena belajar daring di rumah juga menimbulkan banyak masalah baru.
Dia mengamati syarat-syarat yang diberikan gugas ketika mengeluarkan izin atau permakluman.
"Semua tahu, asalkan jumlah orangnya hanya 50 persen dari kapasitas ruangan. Lalu menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, bisa saja diizinkan," kata Suriani.