Langka Terus, DPR RI Minta Kuota Gas Kalsel Ditambah

- Rabu, 21 Oktober 2020 | 13:26 WIB
TAMBAH KUOTA: Suasana rapat anggota DPR RI bersama PT Pertamina dan stakeholder  membahas ihwal kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Aula Aberani Sulaiman, Setdaprov Kalsel, kemarin (20/10). | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
TAMBAH KUOTA: Suasana rapat anggota DPR RI bersama PT Pertamina dan stakeholder membahas ihwal kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Aula Aberani Sulaiman, Setdaprov Kalsel, kemarin (20/10). | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Untuk memecahkan permasalahan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Banua, anggota DPR RI bersama Pemprov Kalsel, PT Pertamina dan stakeholder terkait, kemarin (20/10) menggelar rapat di Aula Aberani Sulaiman, Setdaprov Kalsel.

Dalam kesempatan itu, Anggota DPR RI asal Kalsel Syaifullah Tamliha menyampaikan bahwa pemerintah pusat pada 2021 berencana meningkatkan kuota dari 6,5 juta menjadi 7,5 juta metrik ton.

"Atas kenaikan 1 juta metrik ton ini, kami minta Pemprov Kalsel membuat surat kepada Menteri ESDM yang ditembuskan kepada DPR RI untuk penambahan rasio pemakaian tabung gas 3 kilogram," katanya.

Dia menginginkan, pendistribusian gas 3 kilogram merata sama seperti di Pulau Jawa. "Rasio pemakaian gas sekarang 2,2 tabung per penerima. Kami harap ditingkatkan menjadi 4 sampai 5 tabung, seperti yang diterima orang miskin di Pulau Jawa. Dengan begitu, pendistribusian bisa merata," inginnya.

Selain perlu penambahan rasio pemakaian, Syaifullah menuturkan, Pemprov juga perlu meningkatkan pengawasan pendistribusian agar gas elpiji bersubsidi tepat sasaran."Pemprov juga harus mendata nama agen dan jumlah sasaran, supaya pendistribusian kuota masing-masing agen tersebut dapat secara proporsional," tuturnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar mengaku siap menindaklanjuti saran dari DPR RI. "Kami akan mengirimkan surat ke Kementerian ESDM, dalam hal ini Dirjen Migas terkait penambahan rasio gas bersubsidi," bebernya.

Dia menambahkan, Pemprov Kalsel juga bakal mendata agen dan pangkalan serta masyarakat miskin yang berhak menerima gas 3 kilogram. Sehingga gas subsidi yang disalurkan tepat sasaran. "Kalau yang ada data di Pemprov keluarga miskin sebanyak 314.000 KK lebih dan belum lagi yang miskin karena terimbas Covid-19," tambahnya.

Di sisi lain, General Manager Pertamina MOR VI Kalimantan, Freddy Anwar menjelaskan bahwa kuota gas 3 kilogram bersubsidi untuk Kalsel saat ini sebanyak 89 ribu metrik ton setahun. "Kuota ini sebenarnya sudah over pendistribusian 28 persen," jelasnya.

Terkait masih terjadinya kelangkaan, menurutnya hal itu jadi pekerjaan rumah (PR) mereka bersama pemerintah daerah dan stakeholder terkait untuk memastikan penyaluran gas secara lancar.

"Apalagi ini nanti ada tambahan lagi. Ke depan diperlukan data tambahan warga miskin, jadi kita tahu berapa sebenarnya kuota yang diperlukan Kalsel," pungkasnya. (ris/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akhir Maret Arus Mudik dari Pontianak Mulai Naik

Senin, 18 Maret 2024 | 15:00 WIB

Menu ala Timur Tengah di Four Points Balikpapan 

Sabtu, 16 Maret 2024 | 16:10 WIB
X