"Saya doakan ibu Iyem cepat sembuh. Sehingga bisa kembali menjalani kehidupan normal bersama keluarga," kata Rusli.
Dihari yang sama, Muh Rusli juga menjenguk warga lainnya yang bermukim di Desa Rejo Sari, Kecamatan Mantewe. Di desa ini seorang wanita, Ratih (54), juga tak kalah menyedihkan kisah hidupnya.
Ditengah kehidupannya yang kurang mampu, ia harus berjuang melawan penyakit komplikasi yang dideritanya dalam 2 tahun terakhir. Kakinya mengalami pembengkakan, akibat efek penyakit diabet yang dialaminya. Meski sudah pernah menjalani operasi, pembusukan dikakinya tak kunjung pulih. Parahnya, akibat komplikasi penyakit, indera pendengaran dan penglihatannya sudah tak normal lagi.
Didepan cawabup, wanita paruh baya yang akrab dipanggil Makti oleh cucu-cucunya ini hanya bisa berbagi tangis. Selain karena menahan sakit, air matanya menetes akibat sedih tak bisa membantu suaminya, Dimun (61) mencari nafkah. Pasalnya suaminya hanya buruh serabutan dengan penghasilan minim.
"Saya pengen sembuh pak, biar bisa bantu suami. Sedih kalo hanya diam seperti ini," katanya sembari menangis.
Rasa haru dan prihatin menyelimuti perasaan pasangan Cubup Zairullah Azhar ini, begitu mendengar kisah Makti. Ia pun mendoakan, agar nenek 2 cucu ini bisa segera sembuh kembali. Ia menyarankan agar keluarga membawanya ke puskesmas untuk meminta rujukan perawatan ke rumah sakit. Sehingga bisa mendapatkan pengobatan intensif.