Transportasi Laut Mulai Bergairah, Dengan Protokol Lebih Ketat Dibanding Pesawat

- Jumat, 23 Oktober 2020 | 14:03 WIB
CEK SUHU TUBUH: Petugas Kapal mengecek suhu penumpang sebelum berlayar. | FOTO: M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN
CEK SUHU TUBUH: Petugas Kapal mengecek suhu penumpang sebelum berlayar. | FOTO: M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Moda transportasi laut mulai bergairah. Seiring sudah diperbolehkannya keberangkatan menggunakan kapal laut. Meski jumlah penumpangnya belum seramai sebelum pandemi Covid-19.

“Paling tidak sudah bisa kembali memberangkatkan penumpang. Sebelumnya kami hanya pasrah,” ujar Kepala Cabang PT Dharma Lautan Utama (DLU) Banjarmasin Anton Wahyudi kemarin. 

PT DLU sendiri merupakan armada pelayaran nasional yang melayani perjalanan laut. Khusus di Banjarmasin, ada dua armada yang beroperasi melayani penumpang dari Banjarmasin-Surabaya maupun sebaliknya. Tak hanya membawa penumpang orang, kapal mereka juga mengangkut logistik.

Menurut Anton, ketika keluarnya surat edaran Dirjen Perhubungan Laut Nomor SE 13 tahun 2020 tentang Pembatasan di Kapal, Angkutan Logistik dan Pelayanan Pelabuhan Selama Masa Darurat Penanggulangan bencana Corona Virus Disease 19 (Covid-19), pihaknya tak bisa berbuat banyak. Pemasukan hanya bertumpu dari angkutan logistik.

Menindaklanjuti surat edaran tersebut, sejak 1 April lalu, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banjarmasin membatasi orang yang masuk ke Kalsel melalui laut. Yang dibolehkan masuk ke pelabuhan hanya angkutan yang membawa kebutuhan pokok dan logistik lain. Kapal-kapal tidak diperbolehkan mengangkut penumpang masuk ke pelabuhan Banjarmasin.

Namun sejak Juni lalu, pemerintah sudah memperbolehkan bepergian dengan kapal laut. Meski diperbolehkan, penyedia jasa harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat kepada calon penumpang, begitu juga kondisi di dalam kapal. “Kami tak akan menjual tiket kepada siapa pun yang tak membawa surat sehat atau hasil rapid tes yang reaktif,” tegas Anton.

Tak cukup sampai disitu, pihaknya juga melakukan pemeriksaan suhu tubuh kepada semua calon penumpang yang ingin masuk ke kapal. Termasuk menyemprotkan disinfektan. “Angkutan seperti truk pun kami sterilkan,” terangnya.

Soal sterilisasi ini, Anton bahkan menyebut lebih ketat jika dibandingkan dengan penumpang pesawat udara. “Kami pastikan semua yang keluar kapal setelah tiba di pelabuhan, semunya disterilkan dengan disinfektan,” tegasnya.

Anton mengungkapkan, meski sudah diperbolehkan membawa penumpang orang. Tapi jumlah penumpangnya bisa dihitung dengan jari. Dari kapasitas kapal 900 an orang, jumlah penumpangnya rata-rata hanya puluhan. “Paling banyak 50 orang. Jumlahnya kurang lebih sama dengan penumpang yang datang,” terangnya.

Salah seorang penumpang yang ingin ke Surabaya, Yanti mengatakan, sudah diperbolehkannya menggunakan kapal laut, sangat membantu dirinya. Hanya bekerja sebagai karyawan perusahaan dengan gaji tak besar, dia mengaku cukup berat beli tiket pesawat. “Saya juga takut ketinggian. Tak apa dites dulu sebelum berangkat. Ini juga untuk kesehatan saya dan penumpang lain,” ujarnya yang mengaku membeli tiket sebesar Rp320 ribu. (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X