Sekolah Tatap Muka Bakal Dibuka, Siswa Tak Boleh Mencium Tangan Guru

- Sabtu, 24 Oktober 2020 | 08:39 WIB
KANGEN SEKOLAH: Pembukaan sekolah di Banjarmasin digelar bertahap. SMP dulu, SD belakangan. Foto diambil di salah satu SD di Banjarmasin Selatan, sebelum pandemi. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
KANGEN SEKOLAH: Pembukaan sekolah di Banjarmasin digelar bertahap. SMP dulu, SD belakangan. Foto diambil di salah satu SD di Banjarmasin Selatan, sebelum pandemi. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

Dari balik masker, Totok Agus Daryanto tersenyum lega. Harapan Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin itu membuka sekolah kian membesar.

---

BANJARMASIN - Jumat (23/10) pagi di Balai Kota, Disdik rapat bareng Tim Gugus Tugas P2 COVID-19 Banjarmasin. Agendanya, membahas rencana pembukaan sekolah di ibu kota provinsi ini. Hasilnya? Positif sekali.

"Rekomendasi bisa kami peroleh. Asalkan sekolah memenuhi prosedur yang diminta gugas. Sekarang masih persiapan. Mungkin pekan kedua November bisa dimulai," beber Totok.

Tapi ia buru-buru menegaskan, belum ada keputusan final. Rekomendasi baru terbit setelah ada lampu hijau dari Plt Wali Kota Banjarmasin, Hermansyah.

Mengacu surat keputusan bersama empat menteri, ada prosedur yang harus dijalankan sekolah.

Agar kelas bisa dibuka, boleh kembali belajar tatap muka, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi Disdik dan sekolah.

Seperti menyediakan tempat cuci tangan, membuat jarak antar kursi siswa, kantin tidak dibuka, dan pelajaran hanya selama empat jam dengan jeda sekali istirahat.

"Nanti gugas akan kunjungan. Dari situ akan ketahuan, apakah sekolah bersangkutan sudah boleh dibuka atau belum," urai Totok.

Intinya, antara belajar di tengah pandemi dan belajar di masa normal adalah perkara yang sangat berbeda. Budaya sekolah harus berubah.

Misalkan kebiasaan mencium tangan guru ketika hendak membubarkan kelas. Kali ini, kontak fisik dilarang.

Tentu sebelum dibuka, kepala sekolah harus mengantongi izin dulu. Terutama, izin dari orang tua atau wali murid. Artinya, pembukaan SMP takkan serempak. "Sekali lagi, persiapan dulu," tegas Totok.

Lantas, bagaimana dengan nasib SD? Kembali pada hasil rapat, SD sederajat harus menunggu sampai tahun depan.

"Tetap merujuk surat edaran wali kota. Bahwa belajar daring untuk SD akan menghabiskan semester ini," tukasnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Diduga Hendak Tawuran, 18 Remaja Diamankan

Minggu, 17 Maret 2024 | 18:55 WIB

DPRD Kota Banjarmasin Usulkan 732 Pokir

Jumat, 15 Maret 2024 | 14:35 WIB
X