Paslon Banjarmasin Pakai Jasa Lembaga Survei, Ada Lokal dan Nasional

- Sabtu, 24 Oktober 2020 | 08:44 WIB
Foto ilustrasi
Foto ilustrasi

BANJARMASIN – Dalam kontestasi politik modern, lembaga survei menjadi salah satu instrumen yang digunakan untuk mengukur elektabilitas seseorang atau partai. Bagaimana di Pilwali Banjarmasin, apakah paslon menggunakan jasa itu?

Ketua tim pemenangan pasangan calon Hj Ananda-Mushaffa Zakir, Hendra mengaku juga menggunakan jasa survei politik. “Dalam pilkada, kami selalu melakukan perhitungan yang scientific,” ungkapnya, Jumat (23/10) siang.

Survei ilmiah sangat dibutuhkan untuk mencapai sebuah kemenangan. Ia mengibaratkan survei sebagai sebuah lampu yang bisa menerangi kegelapan. Agar tidak meraba-raba. Hasil survei bisa menjadi acuan untuk paslon atau tim melakukan hal-hal preventif.

“Sehingga kita bisa melakukan apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak perlu. Agar pekerjaan bisa efektif dan efisien,” jelasnya.

Meski begitu, Ketua DPD PKS Banjarmasin ini mengatakan selalu mencari informasi kredibilitas lembaga survei yang akan dipakai, tidak sembarang. “Banyak tawaran survei, tapi ketika kami ada something wrong, maka tentu saja tidak asal kami pakai,” ujarnya.

Hendra menyebut, sudah melaksanakan survei elektabilitas tahap pertama paslon AnandaMu pada September lalu. Selanjutnya untuk tahap dua akan keluar hasil survei pada bulan November. “Kita pakai dua lembaga, lokal dan nasional,” ungkapnya.

Memilih lembaga survei lokal dan nasional, menurutnya agar bisa membaca secara kualititif. “Selama metode yang digunakan benar, maka tentu saja dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah,” jelasnya.

Calon Wakil Wali Kota Ilham Nor pun mengungkapkan hal serupa. Lembaga survei sebagai bagian dari pemetaan dan melihat sejauh mana potensi suara bisa diraih pada hari H. Namun pihaknya tidak memakai lembaga survei dari luar, tapi lokal. “Kita hanya menggunakan lembaga survei dari internal saja, agar lebih fokus,” katanya.

Menurutnya, survei politik adalah untuk mengetahui kondisi real di lapangan. Bukan untuk pamer, jadi data yang didapat juga harus yang sebenar-benarnya alias real. Namun hasilnya tidak akan dipublikasikan. “Cukup konsumsi internal. Sebagai bahan evaluasi, pematangan, serta mengatur strategi,” jelasnya.

Pasangan Ibnu Sina-Arifin juga mengakui memanfaatkan jasa survei. Bagi Ibnu, terpenting adalah hasil survei bukan pesanan, namun realistis lapangan. Sebab, hasil itu untuk bahan evaluasi, sehingga dengan waktu yang tersisa sampai akhir pemilihan dapat dimanfaatkan dengan baik. “Survei pesanan hanya untuk menyenangkan calon saja, itu tidak kita perlukan,” ucapnya.

Seperti pasangan Haris-Ilham, Ibnu mengaku hanya memakai jasa lembaga lokal saja. Menurut dia, lokal juga tidak kalah bagus dengan lembaga survei nasional. “Pastinya, mereka lebih mengetahui kondisi wilayah Banjarmasin,” pungkasnya. (gmp/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Diduga Hendak Tawuran, 18 Remaja Diamankan

Minggu, 17 Maret 2024 | 18:55 WIB

DPRD Kota Banjarmasin Usulkan 732 Pokir

Jumat, 15 Maret 2024 | 14:35 WIB
X