Tekan Inflasi, Seimbangkan Supply dan Demand

- Senin, 26 Oktober 2020 | 07:56 WIB
INFLASI: Bupati Tanah Laut (Tala) HM Sukamta usai mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2020 secara virtual.
INFLASI: Bupati Tanah Laut (Tala) HM Sukamta usai mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2020 secara virtual.

PELAIHARI - Dua faktor utama agar dapat menekan angka inflasi yang tinggi dan dapat dikendalikan dengan baik yaitu dengan menyeimbangkan supply dan demand (penawaran dan permintaan). Hal tersebut diungkapkan Bupati Tanah Laut (Tala) HM Sukamta usai mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2020 secara virtual di Ruang Rapat Barakat, pada Kamis (22/10).

Sukamta mengatakan, pemerintah daerah harus fokus pada pengendalian harga dan tetap menjaga, agar produksi meningkat sehingga tidak ada penurunan di sisi penawaran. Pihaknya menjelaskan, perlu ada tindakan untuk memberikan intervensi pada permintaan dan daya beli masyarakat akan meningkat.

"Oleh karena itu, disaat pandemi Covid-19 kita akan bekerja keras agar dapat meningkatkan sisi demandnya dengan melakukan pada karya," ucapnya.

Ia pun meminta untuk seluruh kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Kabupaten Tala, agar segera menyusun perencanaan dengan memanfaatkan Dana Intensif Daerah (DID) sebesar Rp9,9 miliar untuk kegiatan padat karya.

Menurutnya, dengan begitu disisi permintaan akan meningkat dan daya beli masyarakat, juga meningkat sehingga akan terjadi keseimbangan yang baik antara penawaran dan permintaan.

"Nanti jika sisi supply tinggi lalu demand rendah maka harga akan jatuh sehingga keuntungan dari masyarakat akan kurang dan rugi. Begitu juga dengan demand yang tinggi mengakibatkan pengeluaran yang tinggi pula lalu angka inflasi akan naik," ujarnya.

Sementara itu menurut Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) saat membuka kegiatan Rakornas Pengendalian Inflasi 2020, kondisi perekonomian di tahun 2020 sangat berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Kali ini semua pihak dituntut mampu mempertahankan tingkat inflasi agar tidak terlalu rendah sehingga inflasi harus dijaga pada titik keseimbangan agar memberikan stimulus pada produsen untuk tetap berproduksi.

Jokowi menjelaskan, ditengah pandemi yang memukul perekonomian ini pemerintah perlu menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan. Hal ini dilakukan, agar saat perekonomian nanti mulai pulih, harga bahan pokok tidak melonjak atau malah jatuh dan harga dapat stabil begitu pandemi Covid-19 perlahan mereda. Demi menjaga daya beli masyarakat, pemerintah juga menyalurkan bantuan sosial, seperti Program Keluarga Harapan, Bantuan Langsung Tunai desa hingga subsidi gaji.

"Seluruh program perlindungan sosial ini kita harapkan dapat menopang perekonomian keluarga yang selama ini terdampak Covid-19 serta bantuan sosial ini juga diharapkan bisa meningkatkan belanja rumah tangga," harapnya.

Turut berhadir pada kegiatan tersebut Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Ahmad Hairin, Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan Ina Gantiani, dan tamu undangan lainnya. (ard/al/ram)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X