Petahana Banjarmasin Tak Pernah Jabat 2 Periode, Pengamat: Jangan Terjebak Mitos

- Selasa, 27 Oktober 2020 | 10:41 WIB

BANJARMASIN – Pertarungan kandidat di Pilkada Banjarmasin 2020 punya kans yang sama untuk menang. Kontestasi lima tahunan ini yang menentukan kemenangan adalah suara rakyat.

Namun petahana harus berjuang lebih keras untuk mematahkan mitos tidak ada Wali Kota Banjarmasin yang menjabat dua periode. Misalnya Yudhi Wahyuni-Alwi Sahlan 2005-2010. Pasangan ini dikalahkan pasangan Muhidin-Irwan Anshari yang kemudian menjabat dari 2010-2015. Tapi mitos ini tidak menjadi jaminan, tergantung dari kandidat itu sendiri.

“Mitos itu bukan harga mati. Di satu sisi, bagi petahana harus ekstra waspada , tapi bukan berarti tidak bisa dipatahkan,” pesan pengamat politik Gazali Rahman, Senin (26/10) siang.

Gazali bicara bukan tanpa alasan. Sebab sudah ada contoh, yakni di Kabupaten Batola. Hasanuddin Murad berhasil mematahkan mitos bahwa petahana tak bisa menjabat dua periode. Pada Periode 2007-2012 Hasanuddin berpasangan dengan Sukardi dan 2012-2017 Hasan berpasangan dengan Makmun Kaderi.

Petahana bisa berkaca dari situ. Bagaimana peta politik serta strategi seperti apa yang dapat diterapkan di pilkada. Sebab masyarakat Banjarmasin lebih heterogen dibanding dengan Batola. “Jika ada kekhawatiran tentang mitos, itu sesuatu yang wajar. Karena kandidat adalah manusia,” ujarnya.

Wakil Dekan I Bidang Akademik FISIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini mengatakan, meski pilkada sudah masuk tahap kampanye, masih ada kesempatan bagi petahana dengan tim pemenangannya untuk melancarkan strategi yang tepat.

“Tidak ada kata terlambat. Politik itu dinamis dan sangat cair. Tidak mesti setahun, sebulan, seminggu, sehari bahkan satu jam pun bisa berubah,” jelasnya. (gmp/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X