Di tahapan kedua, tahun 2019 pemprov menambah anggaran menjadi Rp15,5 miliar untuk mengerjakan pembuatan jogging trek, pembuatan toilet, musala, pekerjaan paving parkir, hingga membuat gazebo. Sedangkan tahun ini, pemprov menganggarkan sebesar Rp8,9 miliar.
Dengan anggaran tersebut, selain mengerjakan rehab bangunan eks Kantor Gubernur Kalsel, juga menyelesaikan halaman dan penunjang Tugu Nol Km seperti pekerjaan pagar dan drainase. “Tak mangkrak. Hanya bertahap. Saat ini dituntaskan dulu penunjang tugu tersebut,” sebut Fajar.
Pembangunan Tugu Nol Km sendiri merupakan salah satu strategi pengembangan yang dilakukan Pemprov Kalsel untuk memperkenalkan dan menciptakan branding termasuk sebagai simbol daerah. Bangunan landmark ini nantinya memiliki tinggi mencapai 99 meter terdiri dari enam lantai. Empat lantainya akan dimanfaatkan untuk komersil. “Sudah saatnya kita punya landmark seperti daerah lain yang bisa membanggakan Kalsel,” imbuhnya.
Pembangunan Tugu Nol Km sendiri pertama kali mencuat pada saat diperkenalkan di puncak hari jadi Pemprov Kalsel 2018 lalu. Tugu ini digadang menjadi tambahan apik di Sungai Martapura. Menyusul Menara Pandang, Terminal Pasar Terapung, dan Patung Maskot Bekantan yang sudah ada saat ini. (mof/ran/ema)