Sekolah Tak Boleh Buka, Disdik Kalsel: Kami Menunggu Daerah Aman

- Rabu, 28 Oktober 2020 | 12:12 WIB
PENDIDIKAN LEBIH UTAMA: Seorang guru mengajar siswanya di alam terbuka, di Hulu Sungai Selatan saat pandemi lalu. Dinas Pendidikan Kalsel hingga saat ini bersikeras belum membuka sekolah. | FOTO: DOK/RADAR BANJARMASIN
PENDIDIKAN LEBIH UTAMA: Seorang guru mengajar siswanya di alam terbuka, di Hulu Sungai Selatan saat pandemi lalu. Dinas Pendidikan Kalsel hingga saat ini bersikeras belum membuka sekolah. | FOTO: DOK/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel belum akan membuka pembelajaran tatap muka hingga Gugus Tugas Covid-19 Kalsel menyatakan semua daerah aman penularan Covid-19.

“Kami tak ingin ada klaster baru sekolah jika sekolah kembali dibuka. Saat ini Kalsel, khususnya Banjarmasin belum benar-benar aman,” ucap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel, Yusuf Effendi kemarin.

Diterangkannya, kesepakatan empat menteri juga tegas meminta pemerintah daerah untuk menunggu dulu sebelum daerah tersebut benar-benar aman. “Di kesepakatan empat menteri yang terdiri dari Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Pedidikan dan Kebudayaan, sekolah bisa dilakukan tatap muka ketika daerah tersebut sudah zona hijau,” terangnya.

Sementara, khusus di Banjarmasin sebut Yusuf, zonanya merah dan oranye. Tak ada zona hijau menyeluruh. “Artinya dari syarat zona belum memungkinkan,” ujarnya.

Meski belum memungkinkan, namun sebutnya Disdikbud Kalsel sudah melakukan persiapan jika daerah sudah dinyatakan aman dari penularan Covid-19. “Tak serta merta nanti masuk sekolah. Persiapan dulu yang saat ini sedang dilakukan,” bebernya.

Lalu apa saja yang disiapkan agar nantinya sekolah bisa kembali dilakukan dengan pembelajaran tatap muka? Yusuf menerangkan, ada dua hal yang harus disiapkan. Pertama menyiapkan protokol kesehatan di sekolah. Dia memberi contoh, sekolah harus menyiapkan tempat cuci tangan, menyediakan masker, mengatur jarak meja dan kursi di kelas hingga menyediakan alat ukur suhu tubuh dan handsanitazer. “Selain itu sebelum masuk ke kelas, ruangan juga harus disemprot dulu dengan disinfektan,” sebutnya.

Yang kedua adalah persetujuan orang tua. Persetujuan orang tua ini menurutnya, bagi sekolah yang ingin melakukan pembelajaran tatap muka sudah harus disiapkan dari sekarang. Sehingga ketika daerah tersebut sudah dinyatakan aman. “Tinggal menunggu status daerah saja lagi,” imbuhnya.

Persoalan sekolah tatap muka di saat pandemi memang menjadi kekhawatiran. Sebagai mana diketahui, siswa di satu sekolah tak semuanya berada di daerah yang aman. Ada siswa lain dari daerah lain yang masih ada kerawanan penularan.

“Faktanya tak semua daerah dengan status zonasi hijau. Bisa saja siswa daerah yan lg zonasi merah membawa penularan. Ujung-ujungnya malah terjadi klaster baru, Ini yang tak kami inginkan, tandasnya.

Terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kalsel, Muslim menegaskan sekolah yang ingin membuka kembali pembelajaran tatap muka, harus melakukan koordinasi dengan pihaknya. “Ini soal pandemi, tak serta merta asal buka. Dilihat dulu persiapan sekolahnya. Jangan sampai lengah di saat tren saat ini yang sudah mulai menurun,” ujarnya.

Persoalan pandemi sebutnya tak hanya ditangani oleh pemerintah kabupaten dan kota, namun persoalan bersama termasuk pemerintah pusat. “Sabar dulu. Jangan tergesa-gesa merelaksasi yang dapat memunculkan masalah lagi,” kata Muslim. (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X