BANJARBARU- Tekad Calon Gubernur-Wakil Gubernur Kalsel Denny Indrayana-Difriadi menyelamatkan Banua dari kerusakan lingkungan, menuai dukungan masif berbagai kalangan. Salah satunya dari Badan Pelaksana Harian Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (BPH AMAN) Kalsel. Senin (27/10) tadi, mereka menyatakan dukungan.
Ketua AMAN Kalsel Yulius Tanang mengatakan selama bertahun-tahun perhatian pemerintah atas eksistensi masyarakat adat hampir tidak terlihat. Mulai dari soal infrastruktur, pendidikan, kesempatan kerja, hingga konflik agraria.
"Kepada paslon gubernur Denny-Difri kami berharap berbagai aspirasi warga adat bisa diperhatikan," tegasnya.
Yulius mengemukakan, visi dan misi Haji Denny, panggilan Denny Indrayana, sejalan dengan kepentingan masyarakat adat. Sehingga dalam Rapat Kerja (Raker) Wilayah BPH AMAN memutuskan dukungan kepada pasangan ini.
"Masyarakat adat yang ada di Kalsel ingin kemajuan, baik di bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, hingga isu- isu terkait Pegunungan Meratus," ucapnya seraya menambahkan ada sebanyak 171 komunitas adat di Kalsel.
Terkait hal tersebut, Difriadi yang berkesempatan menerima BPH AMAN di markas besar H2D di Banjarbaru berkomitmen untuk memajukan masyarakat adat. "Sudah menjadi hak konstitusi masyarakat adat diberikan ruang untuk membangun banua. Pemerintah perlu memberikan perhatian serius atas eksistensi mereka," tandasnya.
Ia berkata, problematika yang dihadapi masyarakat adat sangat kompleks. Misalnya terkait infrastruktur jalan yang bisa membuka akses ekonomi, sosial, dan budaya.
Dalam kebijakan terkait tata ruang, sumber daya alam (SDA), hak masyarakat adat dan lingkungan hidup, Difri menjelaskan bersama Haji Denny, ia akan merealisasikan program perlindungan dan penyelamatan kawasan Pegunungan Meratus melalui isu Save Meratus. "Termasuk mendorong percepatan pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat di Kalsel dengan menerbitkan peraturan daerah provinsi tentang hal tersebut," ucapnya. (tri/ay/ran)
