Menurut Mahdi, acara maulid tidak hanya mengenang kelahiran dan wafat Baginda Rasul Nabi Muhammad SAW. "Dari berbagi makanan, timbul rasa berbagi dan saling mencicipi makanan satu sama lain," ujarnya.
Warga Ulu Benteng, Jalaludin mengakui acara Maulid di situ selain mengenang Baginda Rasul juga sebagai ajang silaturahmi. Baik sesama keluarga, maupun warga beda RT.
Jalaludin menceritakan maulid ini sudah diikutinya sejak kecil. Dari umur 7 tahun hingga sekarang 50 tahun. Menurutnya, suasananya tidak ada yang berbeda. Dari membawa air cau, dan makanan. Tetap dibawa sendiri oleh keluarga masing-masing. Tidak ada yang disediakan panitia. "Yang berbeda mungkin hanya adanya pengeras suara saja," bandingnya.(bar/dye/ema)