Pandemi, Tak Surutkan Keikhlasan Berbagi Bubur Gratis

- Sabtu, 31 Oktober 2020 | 05:59 WIB
DIBUNGKUS: Hadrian (pakai topi) dibantu istrinya menyajikan bubur gratis kepada warga. Paling banyak dibungkus untuk dibawa pulang. | Foto: Ahmad Mubarak /Radar Banjarmasin
DIBUNGKUS: Hadrian (pakai topi) dibantu istrinya menyajikan bubur gratis kepada warga. Paling banyak dibungkus untuk dibawa pulang. | Foto: Ahmad Mubarak /Radar Banjarmasin

MARABAHAN - Di masa pandemi seperti saat ini, tidak menyurutkan semangat Hadrian Noor dan istri untuk berbagi bubur gratis setiap hari Jumat kepada warga Batola.

AKP Hadrian Noor memang sudah pensiun dari kedinasannya. Namun, tetap berbagi bubur gratis setiap hari Jumat. Hanya saja sekarang pindah tempat. Sebelumnya di perempatan Marabahan. Kini bubur gratis dibagikan di depan warung makan sang istri yang berada di Jalan Bahaudin Musa. Tidak jauh dari Rumah Makan BBC dan Jembatan Rumpiang.

Di tempat baru ini, Hadrian terlihat sibuk mendampingi sang istri meracik bubur. Tangan cekatannya menyajikan bubur lengkap dengan irisan telur, ayam, dan kerupuk. Sedangkan untuk yang suka kecap dan sambal pedas, juga tersedia di atas meja makan. Tidak ketinggalan minuman yang dapat dikatakan sangat lengkap. Seperti teh panas, sirup, dan air putih. Tentunya semuanya tetap gratis.

Yang berbeda mungkin hanya satu. Lelaki periang ini tidak lagi membagikan bubur gratis dengan baju polisinya. Pensiunan polisi ini kini dibantu beberapa sukarelawan. Mereka bertugas menuangkan bubur ke mangkok. Sedangkan racikan topingnya tetap Hadrian dan istri.

Dari pantauan Radar Banjarmasin pada Jumat (30/10), antusias warga terhadap bubur gratis ini sangat tinggi. Hanya sekitar 90 menit dibuka, bubur langsung ludes. Kebanyakan warga meminta bubur untuk dibawa pulang. Maklum saja, sekarang masih masa pandemi. Kebetulan memang disediakan bubur yang sudah dibungkus. Bahkan menurut Hadrian, hampir 75 persen warga memilih membawa pulang bubur.

"Mungkin pandemi, banyak yang dibawa pulang," ujarnya. Namun, bagi mereka yang makan di tempat juga masih ramai. Tentu saja harus menaati protokol kesehatan.

Hadrian mengatakan di tempat baru ini pembagian bubur gratis lumayan banyak. Bahkan hampir mengalami kenaikan 100 persen ketimbang di tempat dulu. Setiap hari Jumat, bubur yang disediakan mencapai 500 porsi. Penikmat bubur ini dari semua kalangan. Tak terkecuali bagi mereka yang berangkat bekerja. "Mungkin karena ini jalan utama, banyak warga yang mampir. Alhamdulillah bisa berbagi," ujarnya. Tapi, juga masih ada warga yang enggan mampir karena masih malu-malu, atau tidak tahu.

Selain datang ke lokasi, bubur juga dibagikan langsung ke rumah-rumah tetangga. Bahkan juga dibagikan sebanyak 50 porsi untuk pedagang di Pasar Marabahan. "Buka sekitar jam 07.30. Hanya sekitar 90 menit, bubur sudah habis," ujarnya.

Hadrian kembali aktif menyediakan bubur gratis di tempat baru ini sekitar 2 bulan lalu, atau sejak kasus Covid-19 di Batola sudah mulai landai.

Hadrian mengungkapkan untuk membuat 500 porsi bubur dibantu istrinya, Wahidah yang harus lembur sampai jam 03.00 pagi. Memasak bubur sebanyak tiga panci besar. Semua itu dilakukannya ikhlas untuk berbagi kepada sesama. "Niat kami tulus untuk berbagi. Walaupun harus lembur mengaduk bubur sampai dini hari," ujar Hadrian.

Kenapa menyediakan bubur gratis? Selain niat karena Allah, Hadrian mengaku juga ingin mendekatkan diri kepada masyarakat. Ia terinspirasi dari YouTube seorang penjual bubur yang menyediakan 100 porsi bubur gratis setiap Jumat. Padahal dalam setiap hari, hanya menjual 70 porsi. "Dengan meniru hal tersebut, kami merasakan arti sedekah. Sedekah tidak akan membuatmu rugi, atau bangkrut," ucapnya sembari menekankan sedekah bukan menuju kaya, tetapi menuju keikhlasan.(bar/dye/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X