Cara Barista Majukan Dunia Kopi Banua: Dulu Dibuang, Kini Jualan

- Sabtu, 31 Oktober 2020 | 07:10 WIB
SEGELAS DULU: Beginilah seharusnya ngopi. Peminum kopi dan barista harus ngobrol. Bukan malah menunduk dan asyik bermain gawai. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
SEGELAS DULU: Beginilah seharusnya ngopi. Peminum kopi dan barista harus ngobrol. Bukan malah menunduk dan asyik bermain gawai. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

Cascara hadir di menu kedai kopi. Seperti namanya, minuman ini memang terbuat dari kulit kopi yang dikeringkan kemudian diseduh. Kulit kopi? Iya, kulit.

-- Oleh: WAHYU RAMADHAN, Banjarmasin --

Dua cangkir berisi minuman dari kulit kopi itu tersaji di meja. Sekilas, warna minuman tak ubahnya seperti warna kopi yang diolah dengan metode manual V60. Warnanya kuning agak memerah.

"Ini yang original dan ini yang sudah dicampur sirup leci," tunjuk Haris Fadillah ke dua gelas di depannya.

Aroma yang menguar mirip teh melati ketimbang kopi. Bagaimana rasanya? Yang original seperti meminum teh. Tapi, ada yang berbeda. Ada rasa asam buah ceri kopi juga.

"Kopi, umumnya memang ada yang berasa buah ketika diminum. Tapi tidak sekuat ini," tambah pemilik kedai kopi di Jalan Sutoyo S, kawasan Banjarmasin Tengah itu.

Lantas, bagaimana dengan kulit kopi yang sudah dicampur sirup leci? Rasa buah ceri tak lagi nendang. Pasalnya, sudah berpadu dengan rasa leci.

Dan andai disuruh menilai lebih enak yang mana, sebagai penikmat 'kopi manis', penulis lebih memilih yang dicampur leci.

Dari sekian banyak kedai kopi di Banjarmasin, setahu penulis, hanya yang dikelola Haris yang menyediakan kulit kopi sebagai pilihan menu minuman.

Kendati demikian, Haris buru-buru menegaskan, cascara masih dalam tahap pencarian padanan yang pas. Alias belum diluncurkan untuk pembeli umum.

"Masih mencari formulanya, bang. Enaknya dicampur apa lagi," jelas pemuda 26 tahun itu.

Dijelaskannya, cascara berasal dari Bahasa Spanyol. Di luar negeri, cascara punya pamor cukup mentereng.

Namun, di Banjarmasin, cascara sebagai minuman memang belum familiar. Tapi tidak bagi kedai-kedai kopi di Pulau Jawa. Di situ, sudah cukup banyak kedai yang menyediakan kulit kopi sebagai pilihan minuman.

"Bahkan, sudah sampai diolah dalam bentuk kemasan. Bisa langsung dinikmati. Tanpa perlu menyeduh ulang. Setahu saya ada di Jogja," sebutnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X