PROKAL.CO,
BANJARBARU - Harapan masyarakat Banua menambah daftar pahlawan dari banua sedikit tertunda. Tahun ini Pemerintah Provinsi Kalsel batal mengusulkan tokoh pemimpin Perang Banjar ini menjadi Pahlawan Nasional.
Padahal, pengusulan Pangeran Hidayatullah mendapatkan anugerah gelar Pahlawan Nasional sudah direncanakan sejak tahun lalu. Namun, ada beberapa kendala yang membuat rencana tersebut tertunda.
Peneliti dan Pengkaji pada Balitbangda Kalsel Wajidi Amberi mengatakan, salah satu kendala yang memaksa Pemprov Kalsel menunda mengusulkan Hidayatullah menjadi Pahlawan Nasional ialah ketiadaan anggaran.
"Anggaran pengusulan di Kesbangpol Kalsel direfokusing untuk penanganan Covid-19, sehingga tahun ini usulan tidak terlaksana karena anggaran tidak ada," katanya, kemarin.
Dia mengungkapkan, seandainya anggaran usulan masih ada, maka prosesnya Kesbangpol Kalsel menyerahkannya ke Dewan Harian Daerah (DHD) Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Kalsel sebagai dana hibah pengusulan Hidayatullah menjadi Pahlawan Nasional. "Karena DHD 45 Kalsel yang memfasilitasi usulan ini," ungkapnya.
Selain anggaran, Wajidi menyampaikan, upaya agar Pangeran Hidayatullah jadi Pahlawan Nasional juga terbentur protokol kesehatan Covid-19. "Pandemi ini kita tidak boleh mengumpulkan orang banyak. Sementara dalam pengusulan Pahlawan Nasional harus ada seminar yang dihadiri oleh para tokoh sejarahwan dan lain-lain," ucapnya.