PROKAL.CO,
BANJARBARU - Hampir tiga bulan setelah kepergian walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani, Pemerintah Banjarbaru menerbitkan buku "Jalan Lapang Kebaikan Nadjmi Adhani".
Kemarin, para kurator naskah mulai memilah tulisan dan puisi berupa obituari yang akan dimuat dalam buku yang diterbitkan oleh Dinas perpustakaan dan Arsip Daerah (Pustarda) Kota Banjarbaru ini.
"Ada 177 naskah yang masuk sejak diumumkan beberapa bulan lalu," ucap Ben, aktivis literasi di Banjarbaru. Dia mengatakan panitia akan menerbitkan semua naskah yang masuk dan memberi apresiasi atas lima naskah yang dianggap terbaik.
Lima naskah yang dianggap terbaik itu adalah naskah milik Riri Satria (Bogor), Kurnia Effendi (Jakarta), Trisia Chandra (Banjarbaru), Devi Farah Dhiba (Banjarbaru), dan Wahyu Firman Aulia (Padang).
Randu Alamsyah, juga kurator, menambahkan, pemilihan lima naskah ini murni diseleksi atas kriteria teknis penulisan dan gagasan. "Kami tidak mengkompetisikan kenangan, karena masing-masing pasti punya kenangan dengan almarhum, dan itu tidak bisa dinilai," ujarnya.
Selain He Benyamine dan Randu Alamsyah, istri Nadjmi sendiri, Ririen Kartika, juga ikut dalam rapat memilah naskah pemenang. Dia sendiri menyerahkan proses itu kepada dua juri lainnya. "Saya tidak bisa membaca naskah mereka semua, karena pasti menangis," ucapnya terisak.