Mulai Sakit, Kini Bocah Obesitas dari Tala ini Tak Bisa Lagi Berdiri

- Rabu, 4 November 2020 | 12:32 WIB
KELEBIHAN BOBOT: Ahmad Irwandi  dirawat di RS Boejasin pelaihari, Tanah Laut. Tubuhnya sulit bergerak karena mengalami obesitas. | FOTO: ARDIAN HAIRIANSYAH/RADAR BANJARMASIN
KELEBIHAN BOBOT: Ahmad Irwandi dirawat di RS Boejasin pelaihari, Tanah Laut. Tubuhnya sulit bergerak karena mengalami obesitas. | FOTO: ARDIAN HAIRIANSYAH/RADAR BANJARMASIN

Tidak menyadari dua bulan terakhir ini, tubuh Ahmad Irwandi (13) mulai bertambah bobotnya. Anak bungsu pasangan dari Napiah dan Mardiah ini kesulitan bergerak.

---

Bocah yang duduk dibangku sekolah kelas 7 di Madrasah Tsanawiyah 7 Tala ini, kini menjadi perhatian publik.

Ahmad Irwandi yang tinggal di Desa Kuringkit Kecamatan Panyipatan ini memiliki berat 125 Kilogram. Bobot ini membuatnya kesulitan untuk berdiri. Keseharian bocah berusia 13 tahun itu saat ini hanya berbaring.

Sejak lahir Ahmad Irwandi memang berbeda. Badannya terlihat bongsor dengan bobot sekitar 3 kilogram. Berat itu semakin bertambah seiring usia. Namun dua bulan bobot itu mulaimenyulitkan. Ahamd Irwandi tidak bisa berdiri lantaran kedua lututnya terasa nyeri. Kakinya tak mampu lagi menahan berat tubuhnya.

Sang Ibu Mardiah menuturkan dalam kondisi normal, anaknya itu makan 3 sampai 4 kali sehari. Nasi yang ada dalam panci pun bisa habis disantap oleh Irwandi seorang diri.

"Waktu melahirkan dulu beratnya 3 Kilogram, dan mulai terlihat tubuh lumayan bongsor diusia 13 bulan," ucapnya saat mendampingi Irwandi di Rumah Sakit Hadji Boejasin.

Ya, kemarin memang Irwandi dirawat. Dia mulai kesakitan. Dan itu membuat bobot badannya sedikit turun.

Dirut RSUD Hadji Boejasin Pelaihari dr Isna Farida mengatakan ada beberapa temuan yang tidak wajar daru hasil analisis mereka, Salah satunya Irwandi mempunyai gangguan hormonal. "Untuk memastikan hal itu, maka langkah selanjutnya dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin," terangnya.

Isna menambahkan, dari hasil pemeriksaan sementara, kadar gula lebih dari 300 mg/dl, untuk kolesterol juga mencapai 400 mg/dl. Sehingga sangat tidak wajar bagi anak seusianya.

"Bukan sekedar hanya banyak makan,namun juga ada gangguan metabolik dalam tubuhnya, sehingga dibutuhkan pemeriksaan dan penganganan yang lebih baik lagi," ungkapnya.

Sebelum viral, adalah Bupati Tala Sukamta yang pertama kali memerintahkan kepada petugas medis untuk dilakukan observasi secara menyeluruh kepada Irwandi, saat itu dirinya mendatangi rumah Ahmad Irwandi, Senin (2/10).

"Supaya kita mengetahui tindakan medis apa nanti yang bisa kita lakukan kedepannya, agar Irwandi dapat kembali menjalani kehidupan secara normal," harapnya. (ard/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X