Masih Lowong, 25 Formasi CPNS Kalsel Tidak Terisi

- Kamis, 5 November 2020 | 12:05 WIB
MASIH ADA LOWONG: Para peserta CPNS Pemprov Kalsel saat mengikuti tes SKB beberapa waktu lalu. BKD Kalsel telah mengumumkan nilai  integrasi antara Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) untuk CPNS 2019. Dari 460 formasi, ada 435 yang diumumkan. Karena 25 formasi lainnya tidak terisi. | FOTO: DOK/RADAR BANJARMASIN
MASIH ADA LOWONG: Para peserta CPNS Pemprov Kalsel saat mengikuti tes SKB beberapa waktu lalu. BKD Kalsel telah mengumumkan nilai integrasi antara Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) untuk CPNS 2019. Dari 460 formasi, ada 435 yang diumumkan. Karena 25 formasi lainnya tidak terisi. | FOTO: DOK/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kalimantan Selatan telah mengumumkan nilai integrasi antara Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) untuk CPNS 2019. Dengan begitu, para peserta bisa mengetahui apakah mereka lulus atau tidak.

Kepala BKD Kalsel, Sulkan mengatakan, berdasarkan pengumuman Nomor : 810/ 2436 - PPI.1/BKD/2020, tentang hasil integrasi nilai SKD-SKB Kegiatan Seleksi Calon Pengawai Negeri Sipil di Lingkup Pemprov Kalsel, dari 460 formasi, ada 435 yang diumumkan. "Karena 25 formasi lainnya tidak terisi," katanya.

Formasi yang tidak terisi ialah dokter spesialis. Hal ini sama dengan penerimaan CPNS 2018. Pada saat itu ada sebanyak 28 formasi dokter spesialis terpaksa dikosongkan karena tidak ada pelamar.

Kosongnya formasi dokter spesialis pada CPNS 2019 sendiri membuat RSJ Sambang Lihum tidak punya tambahan tenaga kesehatan tahun ini. Padahal, mereka sedang kekurangan dokter berstatus PNS.

Total ada delapan formasi yang disediakan untuk RSJ Sambang Lihum pada CPNS 2019. Sayangnya, semuanya kosong karena tidak ada pelamarnya.

Formasi-formasi itu yakni, dokter spesialis anak, dokter spesialis anestesiologi, dokter spesialis jiwa, dokter spesialis patologi klinik, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis radiologi, dokter spesialis rehabilitas medik, dan dokter spesialis syaraf.

Direktur Utama RSJD Sambang Lihum, IBG Dharma Putra menuturkan, dengan tidak adanya tambahan dokter PNS. Mereka terpaksa masih meminjam dokter spesialis jiwa dari RSUD Ulin Banjarmasin dan RSUD Anshari Saleh.

"Peminjaman itu dilakukan untuk menutup kekurangan. Sebab,saat ini dokter spesialis jiwa yang kami miliki hanya tujuh orang. Betapa sulitnya mencari dokter untuk ditugaskan di Sambang Lihum," sebutnya.

Dia menyampaikan, ke depan pihaknya akan mengevaluasi soal apa yang harus dibenahi hingga tidak ada pelamar formasi dokter spesialis. "Infonya, di daerah lain dokter spesialis yang langka itu diberikan tunjangan tambahan untuk merangsang mereka," ucapnya.

Sementara itu, di lingkup Pemko Banjarbaru dari 186 formasi yang tersedia, ada dua formasi yang tidak terisi. Namun bukan dokter spesialis, melainkan formasi di Satpol PP dan di BKPP Banjarbaru.

Lantas, apa yang menyebabkan kedua formasi tersebut kosong? Kepala BKPP Banjarbaru, Sri Lailana mengatakan, untuk di Satpol PP memang dari awal tidak ada pelamarnya. Sementara, di BKPP ada dua pelamar. Namun keduanya tidak berhasil lolos seleksi.

"Sebenarnya, ada dua pelamar untuk formasi di BKPP yang sudah sampai mengikuti tes SKD. Hanya saja hasil pengumuman tes itu menyatakan keduanya tidak lolos," terangnya.

Adapun peserta CPNS di Banjarbaru yang telah lulus seleksi tahap akhir, didominasi tenaga pendidik dan tenaga kesehatan. Sementara sisanya ialah tenaga administrasi dan fungsional lainnya. (ris/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X