PROKAL.CO,
Di tangan Gusti Febrian, teh pasaran biasa disajikan ke meja kedai. Khas tongkrongan anak muda. Di situ, ia tidak hanya mengenalkan ragam merek 'teh rakyat'. Melalui teh, ia coba membangkitkan nostalgia pengunjung.
-- Oleh: WAHYU RAMADHAN, Banjarmasin --
Sebanyak 24 toples kecil berisi daun teh berjejer rapi di meja kedai. Lengkap dengan ragam kertas bungkusan merek teh yang sukar dikenali. Rata-rata, didistribusikan dari Pulau Jawa hingga Sumatera.
Beberapa contoh, ada teh cap Kepala Djenggot dan teh Gardoe dari Surakarta. Kemudian, dari Sumatera ada teh hitam cap Prendjak dan cap Kayu Aro.
Minggu (1/11) malam itu, pengunjung belum terlalu ramai. Hanya ada dua orang tua dan empat pemuda yang mampir. Kedai ini berada di Jalan Pangeran Hidayatullah, Banjarmasin Utara.
Kedai teh yang dikelola Febri baru dibuka. Tepatnya 21 September lalu. Tapi soal meracik teh, Febri bukan seorang amatir.